THR Ojol: Antara Harapan dan Keraguan di Tengah Persyaratan yang Dianggap Memberatkan
THR Ojol: Antara Harapan dan Keraguan di Tengah Persyaratan yang Dianggap Memberatkan
Imbauan Presiden Prabowo Subianto terkait pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) kepada pengemudi ojek online (ojol) disambut dengan respon yang beragam. Meskipun para pengemudi menyambut positif wacana tersebut, sejumlah syarat yang diajukan oleh perusahaan aplikasi menimbulkan keraguan dan kekhawatiran akan kesulitan memperoleh THR tersebut. Aksi unjuk rasa yang dilakukan puluhan pengemudi ojol di depan Patung Kuda, Jakarta Pusat, pada Kamis (27/2/2025) menjadi pemicu imbauan tersebut, di mana para pengemudi menyuarakan tuntutan THR dan penghapusan program SLOT yang dianggap merugikan.
Salah satu pengemudi ojol, Rahmat (33), mengungkapkan rasa syukurnya atas wacana THR namun sekaligus mengungkapkan kekhawatirannya akan persyaratan yang dinilai memberatkan. Syarat-syarat tersebut antara lain: minimal 250 trip dalam sebulan, minimal 9 jam online per hari, tingkat penyelesaian orderan tinggi, rating pengemudi baik, dan tidak melanggar kode etik aplikasi. Rahmat menilai, nominal THR yang layak bagi para pengemudi minimal Rp 3 juta, dengan pertimbangan penghasilan harian yang dianggap setara dengan Rp 100.000. Pendapat serupa disampaikan Eko Novian (33), yang mengusulkan agar nominal THR disesuaikan dengan usia pengemudi, dengan nominal yang lebih tinggi bagi pengemudi lansia.
Sementara itu, Taufiq Rachmad (29), mengungkapkan keraguannya akan realisasi pemberian THR oleh perusahaan aplikasi. Ia meragukan komitmen perusahaan dalam memenuhi imbauan Presiden, dan mengkhawatirkan besarnya dana yang harus dikeluarkan perusahaan. Taufiq berharap pemerintah dapat bertindak tegas dan memberikan sanksi bagi perusahaan yang enggan memberikan THR. Lebih lanjut, ia dan beberapa pengemudi lain juga menuntut adanya jaminan kecelakaan kerja dan jaminan hari tua sebagai bentuk perlindungan sosial bagi para pengemudi ojol.
Eko Novian menekankan pentingnya jaminan kecelakaan kerja, dengan proses klaim yang mudah dan jumlah santunan minimal Rp 20.000.000. Jaminan tersebut dinilai krusial untuk meringankan beban biaya pengobatan dan pemakaman bagi pengemudi yang mengalami kecelakaan. Permintaan akan jaminan kecelakaan kerja dan hari tua ini merefleksikan kebutuhan akan perlindungan sosial yang lebih komprehensif bagi para pekerja informal seperti pengemudi ojol, di luar sekadar pemberian THR yang masih dibayangi sejumlah keraguan. Situasi ini menunjukkan pentingnya dialog dan kolaborasi antara pemerintah, perusahaan aplikasi, dan para pengemudi untuk mencapai solusi yang adil dan berkelanjutan bagi kesejahteraan para pekerja ojol.
Daftar Persyaratan THR yang Dianggap Memberatkan:
- Minimal 250 trip dalam satu bulan
- Minimal 9 jam online per hari
- Tingkat penyelesaian orderan tinggi
- Rating pengemudi baik
- Tidak melanggar kode etik aplikasi