Pengungkapan Jaringan Penyuplai Senjata ke KKB: Dua Detonator Aktif Ditemukan di Rumah Eks Oknum TNI

Pengungkapan Jaringan Penyuplai Senjata ke KKB: Dua Detonator Aktif Ditemukan di Rumah Eks Oknum TNI

Kolaborasi Satgas Operasi Damai Cartenz dengan Kepolisian Daerah (Polda) Papua, Polda Papua Barat, Polda Jawa Timur, dan Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) membuahkan hasil signifikan dalam upaya memberantas penyeludupan senjata api (senpi) dan amunisi ke Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di wilayah Papua. Operasi yang terintegrasi ini berhasil mengungkap jaringan luas yang selama ini memasok senjata kepada kelompok separatis tersebut, dengan tersangka utama, Eko Sugiyono, mantan anggota TNI, menjadi titik kunci pengungkapan. Penangkapan Eko, yang dilakukan di kediamannya di Kampung Soribo, Kabupaten Manokwari, Papua Barat, menandai babak baru dalam upaya penegakan hukum di Papua.

Penyelidikan intensif yang bermula dari keterangan tersangka Yuni Enumbi dan Teguh Wiyono, juga mantan anggota TNI, mengarah pada Eko Sugiyono. Informasi tersebut langsung ditindaklanjuti oleh tim gabungan yang berhasil mengamankan Eko. Penggerebekan di kediamannya menghasilkan temuan yang mengejutkan. Petugas menemukan sejumlah besar amunisi, senpi, dan yang paling mengkhawatirkan, dua detonator aktif. Barang bukti tersebut ditemukan tersembunyi di dalam sebuah bunker yang dibangun dengan sangat terencana di dalam rumah Eko. Bunker ini dibuat dengan cara dicor semen dan ditutupi keramik, menunjukkan upaya yang sistematis untuk menyembunyikan senjata dan bahan peledak.

Rincian barang bukti yang disita dari kediaman Eko Sugiyono sangat mengkhawatirkan, meliputi:

  • Dua pucuk senjata api pendek
  • 1.447 butir amunisi
  • Beberapa magazine
  • Komponen senjata rakitan
  • Dua buah detonator aktif

Kapolda Papua, Irjen Pol. Patrige Petrus Rudolf Renwarin, dalam konferensi pers pada Selasa (11/3/2025), menekankan bahaya potensial dari detonator yang ditemukan. Ia menjelaskan bahwa detonator tersebut merupakan bahan peledak yang masih aktif dan siap digunakan. Penemuan ini memperkuat dugaan keterlibatan jaringan tersebut dalam aksi-aksi terorisme dan kekerasan yang dilakukan oleh KKB.

Lebih jauh, hasil operasi gabungan ini berhasil mengamankan tujuh tersangka yang tergabung dalam jaringan penyuplai senjata ke KKB. Dari seluruh tersangka yang diamankan, petugas berhasil menyita barang bukti berupa 17 pucuk senjata api (baik laras panjang maupun pendek) dan 3.573 butir amunisi. Sebagian besar amunisi, yaitu 1.445 butir, ditemukan di kediaman Eko Sugiyono. Penangkapan ini menunjukkan keberhasilan aparat dalam membongkar jaringan yang terorganisir dan beroperasi secara terselubung selama ini.

Keberhasilan operasi ini merupakan bukti nyata sinergi dan kerja sama antar instansi kepolisian dalam memerangi terorisme dan menjaga stabilitas keamanan di Papua. Penyelidikan lebih lanjut akan dilakukan untuk mengungkap jaringan yang lebih luas dan mengidentifikasi aktor utama di balik penyeludupan senjata ini. Proses hukum akan berjalan sesuai ketentuan yang berlaku untuk memastikan para tersangka mendapatkan sanksi yang setimpal atas tindakan kriminal yang telah mereka lakukan.