Kisah Inspiratif Husein Badeges: Pionir Aida Tour, Semangat Melayani Jemaah di Usia Senja
Husein Badeges: Dedikasi Tanpa Batas di Usia 72 Tahun
Di usia yang tak lagi muda, 72 tahun, Husein Badeges, pendiri Aida Tourindo Wisata, terus menginspirasi banyak orang, terutama para jemaah haji. Semangat dan staminanya dalam melayani para tamu Allah ini patut diacungi jempol. Kisah perjalanan hidupnya dalam membangun dan mengembangkan bisnis travel haji ini penuh liku, namun selalu diwarnai dengan niat ibadah.
Awal Mula Terjun ke Bisnis Haji
Lahirnya Aida Tourindo Wisata pada tahun 2000 tak lepas dari ketertarikan Husein pada urusan pemberangkatan haji sejak tahun 1996. Pensiun dari sebuah BUMN menjadi titik awal baginya untuk menjajaki dunia baru ini. Perkenalannya dengan seorang teman dari Mekkah yang setiap tahun membantu urusan haji dari Indonesia membuka mata Husein. Nilai ibadah yang terkandung di dalamnya menjadi daya tarik utama.
"Kebetulan ada teman datang dari Makkah. Setiap tahun dia mengurus haji dari Indonesia. Saya tertarik karena ada nilai ibadahnya ya," ujarnya.
Dengan modal semangat dan relasi, Husein mulai memberanikan diri mendirikan travel haji, meski pada awalnya belum memiliki izin resmi. Namun, berkat kegigihannya, ia berhasil mengumpulkan sekitar 10 jemaah. Untuk mewujudkan impian mereka beribadah di Tanah Suci, Husein menjalin kerjasama dengan travel yang sudah memiliki izin.
"Saya bergabung dengan kawan yang sudah punya izin, karena dia dulu sudah menyelenggarakan ONH plus istilahnya sekarang," jelasnya.
Kesuksesan memberangkatkan 10 jemaah melalui kerjasama tersebut memacu Husein untuk segera mengurus izin resmi bagi travelnya. Setelah izin diperoleh, ia mulai bergerilya mencari jemaah hingga ke pelosok daerah, serta memasang iklan di koran. Strategi ini membuahkan hasil. Banyak orang tertarik dengan penawaran haji resmi yang ditawarkan Aida Tourindo Wisata.
"Kita iklan di koran, kita tulis ini haji resmi. Alhamdulillah orang tertarik datang ke kantor saya. Saya bikin kantor di garasi rumah di Cempaka Putih," kenang Husein.
Nama Aida sendiri diambil dari nama putrinya, sebagai bentuk kasih sayang dan harapan agar bisnisnya selalu diberkahi.
Perkembangan Aida Tourindo Wisata
Kepercayaan diri Husein semakin meningkat setelah berhasil memberangkatkan 10 jemaah haji. Pada tahun kedua berdirinya Aida Tourindo Wisata, jumlah jemaah yang diberangkatkan melonjak menjadi 85 orang. Seiring berjalannya waktu, jumlah jemaah terus bertambah, bahkan pernah mencapai 200 orang.
Namun, perubahan regulasi dan persaingan yang semakin ketat membuat jumlah jemaah sedikit berkurang. Apalagi, saat ini izin travel haji dan umrah semakin mudah diperoleh. Meski demikian, Husein bersyukur bahwa Aida Tourindo Wisata tidak pernah absen memberangkatkan jemaah haji setiap tahunnya selama 25 tahun terakhir.
Saat ini, Aida Tourindo Wisata fokus pada penyelenggaraan haji khusus atau ONH plus dengan biaya sekitar US$ 13.000. Dengan uang muka US$ 4.000, jemaah sudah bisa mendapatkan visa kuota haji khusus resmi dari Kementerian Agama.
Rahasia Bugar di Usia Senja
Di usia 72 tahun, Husein Badeges tetap aktif melayani jemaah haji khusus Aida Tourindo Wisata. Staminanya yang prima membuat banyak jemaah kagum. Ia bahkan tak jarang berjalan kaki bolak-balik dari maktab di Mina ke hotel transit di Mekkah yang berjarak sekitar 3 km.
Rahasia kebugarannya ternyata terletak pada pola hidup sehat yang dijalani sejak muda. Ia rutin berolahraga, menjaga pola makan, dan tidak makan berlebihan.
- Olahraga: Berenang setiap minggu bersama anak dan cucu, jalan kaki setiap Sabtu, dan treadmill di rumah saat hari kerja. Bahkan, saat beribadah haji dan umrah, ia selalu menyempatkan diri berjalan kaki minimal satu jam setiap pagi.
- Pola Makan: Membatasi porsi makan, hanya dua kali sehari dalam lima-enam tahun terakhir.
Suka Duka Melayani Jemaah
Selama 25 tahun mengurus travel haji dan umrah, Husein Badeges telah melewati berbagai suka dan duka. Ia pernah ditipu pihak hotel, hingga menghadapi jemaah dengan berbagai karakter yang menguji kesabaran.
"Paling enak sekarang ini. Hotel dan transport tidak bisa macam-macam. Kalau dulu hotelnya suka nakal, tiba-tiba bilang penuh padahal kita sudah bayar. Berarti kita harus cari lagi hotel baru, bayar lagi," kenangnya.
Ia merasakan bahwa fasilitas dan pelayanan ibadah haji saat ini semakin baik berkat pembenahan yang dilakukan oleh pemerintah Arab Saudi. Dulu, ia pernah mengalami kesulitan mendapatkan maktab untuk jemaahnya di Mina.
"Beberapa tahun saya mengalami seperti itu, jadi sebelum Magrib kita berangkat lempar jumrah. Cari tempat di pinggir jalan gelar tikar sampai jam 12 malam, baru pulang. Baru-baru ini akhirnya ada maktab VIP di Mina," kisahnya.
Dalam melayani jemaah haji, Husein selalu berusaha sabar dan mendengarkan setiap keluhan. Ia menyadari bahwa setiap jemaah adalah tamu Allah yang harus dilayani dengan sebaik-baiknya.
"Menghadapinya cuma satu, sabar, jangan dilawan. Kita harus sadar mereka ini semua tamu-tamu Allah SWT. Kita jelasin ke orangnya. Apapun orang itu ngomong, kita jangan lawan," pungkasnya.