Banjir Tangsel Mulai Surut, Ribuan Warga Terdampak, Empat Lokasi Masih Tergenang

Banjir Tangsel Mulai Surut, Ribuan Warga Terdampak, Empat Lokasi Masih Tergenang

Intensitas hujan deras yang mengguyur Kota Tangerang Selatan (Tangsel) sejak Senin malam, 4 Maret 2025, mengakibatkan banjir di sejumlah wilayah. Meskipun sebagian besar genangan air telah surut pada Selasa, 5 Maret 2025, empat titik lokasi masih terendam banjir dengan ketinggian signifikan. Berdasarkan data yang dihimpun dari Komandan Peleton (Danton) Satgas BPBD Tangsel, Dian Wiryawan, sebanyak 11 titik lokasi terdampak banjir, kini tersisa empat lokasi yang belum surut sepenuhnya.

Lokasi-lokasi yang masih tergenang tersebut antara lain:

  • Jalan Ceger Taman Mangu
  • Kavling Bulak Pondok Kacang Timur
  • Kompleks Maharta RW 9, 10, dan 11
  • Puri Bintaro Indah, Jombang

Dari keempat lokasi tersebut, Kompleks Maharta mengalami genangan terparah. Ketinggian air di RW 10 dan 11 mencapai 150 cm, sementara di RW 9 sekitar 130 cm. Banjir yang disebabkan oleh meluapnya Kali Serua ini diperkirakan telah berdampak pada kurang lebih 1.000 kepala keluarga (KK) dengan sekitar 700 rumah terendam air. Angka ini berpotensi meningkat hingga 3.000 KK jika dihitung secara keseluruhan wilayah Tangsel yang terdampak, meskipun sebagian besar warga memilih untuk mengungsi ke rumah kerabat atau mushola terdekat.

Tim BPBD Tangsel saat ini tengah fokus pada upaya penanganan banjir di empat lokasi yang masih tergenang. Tiga unit pompa air telah dikerahkan dan dioperasikan untuk mempercepat proses surutnya air. Upaya tersebut bertujuan untuk meminimalisir dampak buruk yang ditimbulkan oleh banjir dan mengembalikan kondisi wilayah terdampak ke keadaan normal. Proses evakuasi dan penyaluran bantuan bagi warga terdampak juga masih terus dilakukan. Pihak berwenang terus memantau situasi dan memberikan informasi terkini kepada masyarakat terkait perkembangan kondisi banjir. Selain itu, upaya pencegahan banjir di masa mendatang juga menjadi fokus utama pemerintah daerah, guna meminimalisir kejadian serupa.

Kondisi pascabanjir di Tangsel menjadi sorotan, menuntut evaluasi menyeluruh terhadap sistem drainase dan penanggulangan bencana. Kerja sama antara pemerintah, warga, dan berbagai pihak terkait sangat penting dalam upaya mitigasi bencana dan pemulihan pascabencana. Pemerintah daerah juga diharapkan untuk meningkatkan koordinasi dan komunikasi dengan masyarakat agar informasi akurat dan tepat waktu dapat disalurkan, sehingga masyarakat dapat mempersiapkan diri dan mengambil tindakan yang tepat.

Kejadian ini menekankan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam, khususnya banjir, yang masih menjadi ancaman di wilayah perkotaan. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi hujan deras dan selalu mengikuti imbauan dari pihak berwenang. Peningkatan kesadaran dan pemahaman tentang mitigasi bencana merupakan kunci untuk mengurangi dampak negatif dari kejadian serupa di masa depan.