Pemerintah Optimistis Lelang Frekuensi 1,4 GHz Hasilkan Internet Cepat dan Terjangkau pada 2025

Pemerintah Indonesia menargetkan penyelesaian lelang spektrum frekuensi 1,4 GHz pada Juli atau Agustus 2025. Langkah ini diambil sebagai upaya strategis untuk mempercepat dan memperluas akses internet yang terjangkau di seluruh pelosok negeri.

Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Wayan Toni Supriyanto, menjelaskan bahwa spektrum 1,4 GHz ini akan difokuskan untuk menyediakan layanan internet dengan tarif yang bersahabat bagi masyarakat, namun dengan target kapasitas yang ambisius, mencapai 100 Mbps. Hal ini disampaikan Wayan saat berada di Makasar, Sulawesi Selatan.

"Kita ingin memberikan internet yang terjangkau, dengan tarif yang sesuai dengan kemampuan masyarakat. Namun, kami juga menargetkan kapasitas yang mumpuni, yaitu 100 Mbps," ujarnya.

Salah satu keuntungan utama dari pemanfaatan frekuensi ini adalah efisiensi investasi infrastruktur. Pemerintah berharap dengan penggunaan frekuensi, operator tidak perlu lagi melakukan penggalian kabel yang ekstensif seperti yang dibutuhkan pada pembangunan jaringan fiber optik. Hal ini akan memungkinkan operator untuk membangun jaringan tetap (fixed broadband) dengan lebih cepat dan efisien.

"Dengan memanfaatkan frekuensi, investasi akan lebih murah karena infrastruktur fiber optik yang sudah ada dapat dimaksimalkan," jelas Wayan.

Wayan juga menambahkan bahwa proses lelang frekuensi 1,4 GHz diharapkan dapat diselesaikan pada tahun ini, dengan pengumuman pemenang lelang atau operator yang akan memegang frekuensi tersebut pada semester kedua tahun 2025. Setelah penetapan pemenang, operator diharapkan untuk segera melakukan investasi dan membangun jaringan dengan target penyelesaian dalam lima tahun ke depan.

Spektrum ini secara khusus dialokasikan untuk layanan internet tetap (fixed broadband) dan bukan untuk layanan seluler mobile. Program ini merupakan bagian integral dari upaya pemerintah untuk mewujudkan pemerataan akses internet cepat di seluruh wilayah Indonesia, termasuk daerah-daerah yang saat ini masih mengalami blank spot atau tidak terjangkau layanan internet.

Selain frekuensi 1,4 GHz, pemerintah juga berencana untuk melakukan lelang frekuensi 2,6 GHz dan 700 MHz. Namun, untuk kedua frekuensi ini, pemerintah masih menunggu arahan lebih lanjut dari Menteri Kominfo Meutya Hafid. "Kami sudah mempersiapkan segala sesuatunya, tetapi prioritas utama saat ini adalah menyelesaikan lelang 1,4 GHz. Ini adalah langkah penting untuk mendukung target internet murah dan terjangkau bagi seluruh masyarakat," tegas Wayan.