INET Bagikan Dividen 50 Persen dari Laba Bersih dan Rombak Jajaran Komisaris
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp 664,17 juta, setara dengan 50% dari laba bersih perusahaan untuk tahun buku 2024. Keputusan ini diambil sebagai bentuk apresiasi perusahaan terhadap para pemegang saham di tengah upaya pengembangan bisnis yang agresif.
Selain pembagian dividen, RUPST juga mengesahkan laporan tahunan dan laporan keuangan perusahaan yang berakhir pada 31 Desember 2024. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diadakan bersamaan, terjadi perubahan dalam susunan dewan komisaris. Setyanto Hantoro mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Komisaris Utama, dan posisinya digantikan oleh Saripudin. Selain itu, Togal L. Tobing diangkat sebagai Komisaris perusahaan.
RUPSTLB juga menyetujui rencana right issue atau penerbitan saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak-banyaknya 12,8 miliar saham. Manajemen INET saat ini tengah bernegosiasi dengan sejumlah investor potensial yang berpeluang menjadi pembeli siaga (standby buyer). Dana yang diperoleh dari right issue ini akan dialokasikan untuk mendukung ekspansi perusahaan, terutama dalam pengembangan jaringan dan infrastruktur telekomunikasi.
INET menargetkan pembangunan 1 juta homepass dalam dua tahun ke depan hingga 2027, dengan target kumulatif 2 juta homepass dalam tiga tahun berikutnya. Fokus utama ekspansi ini adalah pengembangan layanan internet berbasis serat optik (FTTH). Perusahaan melihat peluang besar di sektor konektivitas, khususnya dalam menyediakan layanan internet dengan harga terjangkau.
Direktur Utama INET, Muhammad Arif, menekankan bahwa harga layanan internet di Indonesia saat ini masih relatif tinggi, sehingga menghambat akses digital bagi sebagian masyarakat. Oleh karena itu, INET berambisi untuk menghadirkan program 'internet murah' sebagai bentuk kontribusi sosial. Untuk mewujudkan hal ini, INET mendirikan anak usaha bernama PT IAB yang akan fokus pada proyek internet rakyat.
Sebagai langkah diversifikasi bisnis, INET juga merambah segmen infrastruktur kabel bawah laut. Proyek ini diharapkan menjadi pendorong pertumbuhan jangka panjang seiring dengan peningkatan konsumsi data digital di Indonesia. Dengan memasuki segmen kabel bawah laut, INET tidak hanya memperluas lini bisnis, tetapi juga membuka peluang pertumbuhan pendapatan dan laba bersih yang signifikan.
Berikut adalah poin-poin penting dalam strategi bisnis INET:
- Pembagian dividen tunai sebesar 50% dari laba bersih tahun 2024.
- Perubahan susunan dewan komisaris, dengan pengangkatan Saripudin sebagai Komisaris Utama baru.
- Rencana right issue untuk mendukung ekspansi jaringan dan infrastruktur telekomunikasi.
- Fokus pada pengembangan layanan internet berbasis serat optik (FTTH) dengan target 2 juta homepass dalam tiga tahun ke depan.
- Inisiatif program 'internet murah' melalui anak usaha PT IAB.
- Diversifikasi bisnis ke segmen infrastruktur kabel bawah laut.