SRC Perkuat Ekonomi Lokal Melalui Transformasi Toko Kelontong dan Pesta Retail Daerah 2025
SRC Perkuat Ekonomi Lokal Melalui Transformasi Toko Kelontong dan Pesta Retail Daerah 2025
PT SRC Indonesia Sembilan (SRCIS) melalui Sampoerna Retail Community (SRC) menegaskan komitmennya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), khususnya toko kelontong. Sebagai pilar penting perekonomian Indonesia, toko kelontong memiliki peran krusial dalam menopang kesejahteraan masyarakat dan pemerataan ekonomi. Hal ini sejalan dengan visi pemerintah untuk menciptakan kemandirian ekonomi nasional.
Langkah nyata SRC dalam mendukung visi tersebut diwujudkan melalui penyelenggaraan Pesta Retail Daerah (PRD) 2025. Berlangsung dari 4 hingga 28 Februari 2025, PRD 2025 diselenggarakan di 11 kota besar di Indonesia, meliputi Palembang, Makassar, Semarang, Malang, Batam, Banda Aceh, Balikpapan, Jambi, Singkawang, Surakarta, dan Bandung. Lebih dari 4.000 pemilik Toko SRC yang telah sukses mengikuti program pengembangan UMKM turut berpartisipasi dalam acara ini. PRD 2025 bukan sekadar perayaan, melainkan bentuk apresiasi atas kontribusi signifikan Toko SRC dalam memperkuat ekosistem ekonomi daerah dan meningkatkan daya saing UMKM nasional.
Direktur PT SRC Indonesia Sembilan (SRCIS), Romulus Sutanto, menjelaskan bahwa PRD 2025 merupakan bukti nyata peran Toko SRC dalam mendorong kemajuan ekonomi lokal. "Pesta Retail Daerah 2025 adalah bentuk penghargaan kami kepada setiap Toko SRC atas kerja keras mereka yang berdampak positif pada perekonomian daerah," ujar Sutanto dalam siaran pers, Selasa (4/3/2025). Acara ini menjadi wadah untuk memperkuat jaringan dan komunitas UMKM, mendorong inovasi, dan menciptakan peluang kolaborasi yang berkelanjutan.
Program pengembangan yang dijalankan SRC telah berhasil meningkatkan kapasitas usaha, kualitas sumber daya manusia, dan perluasan pasar bagi para pemilik Toko SRC. Lebih lanjut, Romulus menekankan peran vital UMKM, khususnya toko kelontong, dalam pembangunan daerah. Toko kelontong, menurutnya, tidak hanya menggerakkan ekonomi kerakyatan, tetapi juga berkontribusi pada pemerataan ekonomi dan pengentasan kemiskinan. Sebagai ujung tombak distribusi barang kebutuhan pokok, toko kelontong menjaga daya beli masyarakat dan menciptakan lapangan kerja.
"Dengan memperkuat UMKM, Indonesia dapat membangun fondasi ekonomi yang lebih inklusif dan tangguh. Optimalisasi peran UMKM, termasuk toko kelontong, berpotensi menjadi motor utama dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi Indonesia," tegas Romulus. SRC juga berkomitmen untuk terus mendukung UMKM toko kelontong dalam menghadapi tantangan dan perubahan pasar yang dinamis, terutama dalam hal adopsi teknologi digital.
Selama lebih dari 16 tahun, SRCIS telah konsisten mendampingi dan membina UMKM toko kelontong. Saat ini, jaringan SRC telah berkembang pesat, mencakup lebih dari 250.000 toko kelontong di seluruh Indonesia yang tergabung dalam 8.200 Paguyuban, serta bermitra dengan lebih dari 6.300 toko grosir yang tergabung dalam Mitra SRC. Keberhasilan ini menunjukan komitmen jangka panjang SRC dalam membangun kemandirian ekonomi melalui pemberdayaan UMKM di Indonesia.
Keberhasilan program SRC ditandai dengan:
- Peningkatan kapasitas usaha para pemilik Toko SRC.
- Penguatan kualitas sumber daya manusia di Toko SRC.
- Perluasan pasar bagi Toko SRC.
- Penguatan jaringan dan komunitas UMKM di Indonesia.
- Peningkatan daya saing UMKM di Indonesia.
- Terciptanya inovasi dan peluang kolaborasi bagi UMKM.
- Kontribusi signifikan terhadap perekonomian daerah dan nasional.
Program ini diharapkan dapat menjadi model keberhasilan pemberdayaan UMKM di Indonesia dan menginspirasi program-program serupa di masa mendatang.