Uni Eropa Membutuhkan Investasi Besar untuk Masa Depan Energi Nuklir
Uni Eropa (UE) menghadapi tantangan besar dalam mewujudkan ambisi energi nuklirnya. Komisi Eropa memperkirakan bahwa investasi lebih dari 240 miliar Euro diperlukan hingga tahun 2050. Dana ini akan digunakan untuk mendukung negara-negara anggota dalam rencana mereka untuk memanfaatkan energi nuklir secara optimal.
Investasi ini dipandang krusial untuk mencapai tujuan dekarbonisasi yang lebih luas, yang bertujuan untuk mengurangi emisi karbon secara signifikan. Proyeksi kebutuhan investasi ini muncul bersamaan dengan publikasi Program Ilustrasi Nuklir (PINC) terbaru dari Komisi Eropa.
Dokumen PINC berfungsi sebagai tinjauan mendalam tentang tren pengembangan energi nuklir di seluruh UE. Penilaian dan perkiraan investasi dalam PINC dirancang untuk mendukung tiga tujuan kebijakan utama UE:
- Pengurangan emisi karbon.
- Rencana REPowerEU untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil Rusia dan mempercepat transisi energi bersih.
- Tujuan Kesepakatan Industri Bersih untuk mendukung dekarbonisasi dan daya saing industri Eropa.
Pembangkit listrik tenaga nuklir saat ini menyumbang sekitar 23% dari total listrik yang digunakan di UE. Sementara beberapa negara anggota telah memutuskan untuk menghentikan operasi pembangkit nuklir mereka, yang lain berencana untuk melanjutkan atau bahkan memperluas produksi dan penggunaan energi nuklir. Perbedaan strategi ini mencerminkan kompleksitas lanskap energi di UE.
Negara-negara yang terus berinvestasi dalam energi nuklir melihatnya sebagai komponen penting untuk mencapai tujuan-tujuan utama, termasuk pengurangan emisi karbon, menjaga daya saing industri, dan memastikan keamanan pasokan energi. Komisi Eropa memproyeksikan bahwa kapasitas terpasang energi nuklir di UE dapat meningkat dari 98 GW saat ini menjadi sekitar 109 GW pada tahun 2050 dalam skenario dasar. Dalam skenario yang lebih optimis, kapasitas dapat melonjak hingga 144 GW pada tahun 2050.
Skenario optimis ini bergantung pada dua faktor utama: perpanjangan masa pakai reaktor nuklir yang ada dan penyelesaian tepat waktu semua proyek pembangunan reaktor baru. Dari total 241 miliar Euro yang dibutuhkan, sebagian besar (205 miliar Euro) akan dialokasikan untuk membangun reaktor nuklir berskala besar yang baru, sementara 36 miliar Euro akan digunakan untuk memperpanjang masa pakai reaktor yang ada.
Selain investasi dalam reaktor konvensional, investasi tambahan akan diperlukan untuk teknologi nuklir yang lebih baru, termasuk Reaktor Modular Kecil (SMR), Reaktor Modular Lanjutan (AMR), mikroreaktor, dan teknologi fusi. Untuk mengamankan pendanaan yang dibutuhkan, Komisi Eropa menekankan pentingnya kombinasi sumber pembiayaan publik dan swasta, serta instrumen pengurangan risiko.
Komisaris Energi dan Perumahan, Dan Jørgensen, menyatakan bahwa energi nuklir memainkan peran penting dalam membangun sistem energi yang tangguh dan lebih bersih. Dia menekankan perlunya kerangka kerja yang tepat untuk memungkinkan UE mempertahankan kepemimpinan industrinya di sektor nuklir sambil menjunjung tinggi standar keselamatan tertinggi dan pengelolaan limbah radioaktif yang bertanggung jawab.