32 Narapidana Lapas Kutacane Masih Buron Usai Kerusuhan Saat Berbuka Puasa

32 Narapidana Lapas Kutacane Masih Buron Usai Kerusuhan Saat Berbuka Puasa

Kejadian kerusuhan yang berujung pada pelarian massal narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Kutacane, Aceh Tenggara, pada Senin (10/3/2025) mengakibatkan situasi keamanan yang mencekam. Hingga Selasa (11/3/2025) pagi, sebanyak 32 narapidana masih dalam pengejaran pihak berwajib. Kapolres Aceh Tenggara, AKBP R. Doni Sumarsono, menyatakan bahwa upaya pencarian dan penangkapan terus dilakukan oleh tim gabungan dari Polres Aceh Tenggara dan pihak Lapas. Pihak kepolisian telah menghimbau masyarakat untuk segera melapor jika melihat keberadaan narapidana yang kabur.

Kronologi kejadian bermula dari keributan saat pembagian makanan berbuka puasa. Proses pembagian yang memakan waktu lama dan dilakukan satu per satu, menimbulkan rasa tidak puas di kalangan warga binaan. Ketidakpuasan ini kemudian memicu kericuhan sekitar pukul 18.25 WIB. Para narapidana secara bersamaan merusakkan pintu besi pembatas, lalu menerobos menuju gerbang utama sambil melawan petugas. Mereka bahkan nekat membobol plafon ruangan staf, memanjat atap, dan merusak seng atap kantor lapas untuk meloloskan diri.

Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Provinsi Aceh, Yan Rusmanto, memberikan keterangan terbaru terkait jumlah narapidana yang berhasil diamankan. Hingga pukul 09.50 WIB Selasa (11/3/2025), sebanyak 16 narapidana telah ditangkap. Namun, 32 narapidana lainnya masih belum ditemukan. Rusmanto memastikan bahwa kondisi Lapas Kutacane saat ini dalam keadaan aman dan kondusif berkat pengamanan ketat dari aparat TNI dan Polri yang diterjunkan ke lokasi.

Kejadian ini menimbulkan pertanyaan serius terkait prosedur keamanan di dalam Lapas Kutacane. Proses pembagian makanan yang berujung kerusuhan dan upaya pelarian yang terbilang sistematis menunjukan adanya kelemahan dalam sistem pengamanan. Investigasi menyeluruh perlu dilakukan untuk mengungkap celah keamanan yang memungkinkan pelarian massal ini terjadi dan mencegah insiden serupa di masa mendatang. Kepolisian berharap kerjasama masyarakat untuk membantu proses penangkapan para narapidana yang masih buron agar keamanan dan ketertiban masyarakat dapat segera dipulihkan.

Berikut poin-poin penting dari kronologi kejadian:

  • Kerusuhan bermula dari pembagian makanan berbuka puasa yang tidak efisien.
  • Para narapidana merusakkan pintu besi dan melawan petugas.
  • Pelarian dilakukan dengan cara membobol plafon dan atap lapas.
  • 16 narapidana telah ditangkap, 32 narapidana masih buron.
  • Lapas Kutacane saat ini berada dalam pengamanan ketat TNI dan Polri.
  • Polisi menghimbau masyarakat untuk melaporkan jika melihat narapidana yang buron.

Upaya pencarian dan penangkapan para narapidana yang masih buron masih terus dilakukan. Pihak berwenang berharap kerjasama penuh dari masyarakat untuk segera memberikan informasi terkait keberadaan mereka.