Aktor Mark Ruffalo Serukan Persatuan dan Keberanian dalam Aksi Protes Kebijakan Imigrasi
Aktor ternama Mark Ruffalo, yang dikenal luas atas perannya sebagai Hulk dalam Marvel Cinematic Universe, baru-baru ini terlibat dalam aksi protes di Bryant Park, New York City. Kehadirannya di tengah kerumunan massa bukan sekadar dukungan simbolis, melainkan seruan lantang bagi masyarakat untuk berani menyuarakan keyakinan mereka dan memperjuangkan kebebasan.
Ruffalo menekankan pentingnya keberanian dalam menghadapi ketidakadilan. Ia mengajak seluruh warga negara untuk bersatu demi melindungi nilai-nilai luhur seperti kebebasan, demokrasi, dan rasa persaudaraan. Dengan nada bersemangat, ia menyatakan bahwa persatuan adalah kunci kekuatan, dan rakyat Amerika harus bertindak sebagai 'Avengers' yang saling melindungi. Ia juga menyinggung tindakan penggerebekan dan deportasi imigran yang dilakukan oleh ICE (Immigration and Customs Enforcement) di bawah pemerintahan Donald Trump.
Menurutnya, tindakan tersebut merupakan pelanggaran terhadap hak-hak dasar warga negara, di mana seseorang tidak boleh ditangkap, dipenjara, atau ditahan tanpa melalui proses peradilan yang adil. Ia juga mengkritik keras pemerintahan Trump yang dianggapnya dikendalikan oleh para miliarder dan kelompok tertentu yang hanya mementingkan kepentingan pribadi.
Ia menilai bahwa kebijakan-kebijakan yang diambil justru merugikan rakyat kecil dan mengancam keamanan negara. Aksi protes yang dihadiri Ruffalo merupakan bagian dari gerakan yang lebih besar, dengan sekitar 2.000 demonstrasi bertajuk "No Kings" yang berlangsung di berbagai wilayah. Aksi ini merupakan respons terhadap kebijakan imigrasi yang kontroversial dan pengerahan Garda Nasional di Los Angeles yang memicu perdebatan publik.
Selain Mark Ruffalo, sejumlah selebriti ternama lainnya juga turut hadir dalam aksi protes tersebut, menunjukkan solidaritas mereka terhadap isu-isu sosial dan politik yang sedang hangat diperbincangkan. Di antara mereka adalah Ilana Glazer, Susan Sarandon, Kerry Washington, Glenn Close, Ayo Edebiri, Julia Louis-Dreyfus, Anna Sophia Robb, dan Emily Osment.
Kehadiran para tokoh publik ini diharapkan dapat menarik perhatian lebih banyak orang dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya memperjuangkan hak-hak sipil dan kebebasan.