Indonesia-Singapura Perkuat Kemitraan Ekonomi di Berbagai Sektor Strategis
Indonesia dan Singapura menegaskan komitmen untuk memperdalam kerja sama ekonomi melalui serangkaian inisiatif strategis yang mencakup berbagai sektor vital. Kesepakatan ini dicapai dalam forum The 15th Indonesia-Singapore Six Bilateral Economic Working Groups Ministerial Meeting (6WG MM), yang mempertemukan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia, Airlangga Hartarto, dengan Deputy Prime Minister (DPM) Singapura, Gan Kim Yong.
Fokus utama dari kolaborasi ini meliputi pengembangan kawasan Batam, Bintan, dan Karimun (BBK), peningkatan investasi, peningkatan kualitas tenaga kerja, perbaikan infrastruktur transportasi, modernisasi sektor agribisnis, dan pengembangan sektor pariwisata. Kedua negara bersepakat bahwa kemitraan ini didasarkan pada kepentingan bersama, rasa saling percaya, dan kedekatan geografis yang saling menguntungkan.
Inisiatif Strategis yang Disepakati:
- Kawasan BBK: Kedua menteri menyambut baik implementasi kebijakan kemudahan visa dan inisiatif untuk membangun pusat data di Nongsa Digital Park, yang diharapkan dapat menarik investasi lebih lanjut dan menciptakan lapangan kerja.
- Investasi: Indonesia dan Singapura akan memprioritaskan investasi di sektor infrastruktur, industrialisasi, dan energi bersih. Keberhasilan Kendal Industrial Park di Jawa Tengah menjadi model untuk menarik investasi yang dapat menciptakan lapangan kerja yang signifikan.
- Ketenagakerjaan: Melalui program Tech-talent dan Tech:X, kedua negara berupaya meningkatkan kompetensi talenta digital, mempersiapkan tenaga kerja untuk menghadapi tantangan era digital.
- Agribisnis: Kolaborasi teknologi pertanian akan dipercepat untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi. Selain itu, jalur perdagangan baru akan dibuka untuk memperluas akses pasar bagi produk pangan kedua negara.
- Transportasi: Pembukaan rute penerbangan baru dari Singapura ke destinasi wisata Indonesia, seperti Labuan Bajo, diharapkan dapat meningkatkan jumlah wisatawan dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
- Pariwisata: Indonesia merupakan penyumbang wisatawan terbesar kedua ke Singapura, dengan 2,5 juta kunjungan pada tahun 2024. Sementara itu, Singapura menempati urutan ketiga sebagai sumber wisatawan ke Indonesia, dengan 1,4 juta kunjungan. Program twinning destination, pelayaran pesiar (cruise), dan MICE (Meetings, Incentives, Conferences, and Exhibitions) akan digunakan untuk meningkatkan angka kunjungan wisatawan.
Selain inisiatif di atas, kerja sama dalam perdagangan listrik dan pengembangan teknologi Carbon Capture Storage (CCS) juga menjadi agenda penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Pemerintah kedua negara sepakat untuk menciptakan iklim usaha dan regulasi yang kondusif, memfasilitasi kolaborasi antara pelaku usaha dan masyarakat untuk mengoptimalkan setiap peluang.
Hasil dari pertemuan ini akan dirangkum dalam Joint Report to Leaders dan akan dipresentasikan pada Leaders’ Retreat yang dijadwalkan pada 16 Juni 2025 di Singapura.