Perbaikan Jembatan Barito Dimulai, Sistem Buka Tutup Lalu Lintas Diberlakukan
Mulai hari ini, Jembatan Barito yang menjadi urat nadi penghubung Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, memasuki masa rehabilitasi. Dampaknya, sistem buka tutup lalu lintas akan diterapkan selama proses perbaikan berlangsung.
Langkah ini diambil sebagai respons terhadap kondisi lantai jembatan yang dinilai memerlukan perbaikan mendesak. Menurut keterangan dari Satuan Kerja Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Selatan, rehabilitasi difokuskan pada perbaikan lantai jembatan (grouting) yang dianggap membahayakan keselamatan pengendara.
Surat pemberitahuan resmi yang diterbitkan pada 10 Juni lalu mengumumkan bahwa pekerjaan rehabilitasi akan dimulai pada Senin, 16 Juni 2025 dan dijadwalkan selesai pada 14 Juli 2025. Perkiraan waktu pengerjaan adalah empat minggu.
Selama masa perbaikan, sebagian ruas jalan akan ditutup, sehingga sistem buka tutup menjadi solusi untuk tetap menjaga kelancaran arus lalu lintas. Kepala Dinas Perhubungan Kalimantan Selatan, Fitri Hernadi, menyatakan bahwa pihaknya akan mendukung penuh rekayasa lalu lintas selama masa rehabilitasi. Personel akan ditempatkan di titik-titik strategis untuk mengurai potensi kemacetan dan mengatur pergerakan kendaraan.
Jembatan Barito, yang terletak di Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan, merupakan jalur vital yang menghubungkan Barito Kuala dan Banjarmasin di Kalimantan Selatan dengan Kabupaten Kapuas di Kalimantan Tengah. Intensitas lalu lintas yang tinggi di jembatan ini menjadikannya area yang perlu penanganan khusus selama masa perbaikan.