Kunjungan Kenegaraan: Presiden Prabowo Akan Bertemu Putin di Rusia

Presiden terpilih Prabowo Subianto dijadwalkan melakukan kunjungan kenegaraan ke Rusia pada tanggal 18 hingga 20 Juni mendatang. Kunjungan ini merupakan jawaban atas undangan resmi yang dilayangkan oleh Presiden Federasi Rusia, Vladimir Putin. Rencana pertemuan bilateral ini memicu berbagai tanggapan positif, salah satunya dari tokoh politik Maruarar Sirait yang menekankan arti penting kepercayaan internasional terhadap Prabowo.

Menurut Maruarar, undangan dari Putin ini mencerminkan pengakuan dunia internasional atas kepemimpinan dan integritas Prabowo. Kepercayaan ini, menurutnya, sejalan dengan dukungan domestik yang kuat terhadap Prabowo. Maruarar juga menyoroti gaya kepemimpinan Prabowo yang inklusif, tercermin dari upayanya untuk merangkul berbagai tokoh nasional.

Prabowo, kata Maruarar, memegang prinsip bahwa "satu musuh terlalu banyak, seribu teman terlalu sedikit". Prinsip ini diimplementasikan melalui pendekatan rekonsiliatif, seperti merangkul mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Joko Widodo. Bahkan, Prabowo mengajak rivalnya dalam pemilihan presiden, Muhaimin Iskandar, untuk bergabung dalam kabinetnya sebagai Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat. Langkah ini dipandang sebagai bukti komitmen Prabowo untuk membangun persatuan nasional.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Roy Sumirat, menjelaskan bahwa selain pertemuan bilateral dengan Presiden Putin, Prabowo juga dijadwalkan untuk menghadiri Saint Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025. Kehadiran Prabowo di forum ekonomi bergengsi ini diharapkan dapat memperkuat hubungan ekonomi antara Indonesia dan Rusia.

Kunjungan ini juga memiliki makna simbolis yang penting, karena bertepatan dengan peringatan 75 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Rusia. Pertemuan bilateral antara kedua pemimpin diharapkan akan membahas berbagai isu strategis, termasuk perkembangan kerja sama bilateral, serta bertukar pandangan mengenai isu-isu regional dan global yang menjadi perhatian bersama.

Lebih lanjut, Roy Sumirat menambahkan bahwa kunjungan ini diharapkan menghasilkan langkah-langkah konkret yang akan diumumkan pada waktunya. Saat ini, kedua belah pihak masih dalam tahap finalisasi agenda dan kesepakatan yang akan dicapai.

Agenda Kunjungan:

  • Pertemuan bilateral dengan Presiden Vladimir Putin
  • Kehadiran di Saint Petersburg International Economic Forum 2025
  • Pembahasan isu-isu bilateral, regional, dan global
  • Peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Rusia