Perjuangan Panjang Vidi Aldiano Melawan Kanker Ginjal: Dari Kemoterapi Hingga Pencarian Pengobatan Alternatif

Vidi Aldiano, seorang figur publik yang dikenal luas, telah terbuka mengenai perjalanannya melawan kanker ginjal sejak tahun 2019. Setelah menjalani operasi pengangkatan salah satu ginjalnya di Singapura, perjuangannya berlanjut dengan berbagai metode pengobatan.

Pada September 2023, Vidi menyampaikan kabar bahwa kankernya telah bermetastasis, yang berarti sel kanker telah menyebar ke bagian tubuh lainnya. Sejak saat itu, ia secara rutin menjalani kemoterapi sebagai bagian dari upaya penanganan penyakitnya.

Dalam sebuah video yang diunggah di akun Instagramnya pada Jumat, 22 November 2024, Vidi mengungkapkan hasil PET scan (Positron Emission Tomography scan) yang belum sepenuhnya sesuai dengan harapannya. PET scan adalah prosedur pencitraan medis yang digunakan untuk mendeteksi aktivitas sel kanker dalam tubuh. Meskipun hasilnya tidak buruk, Vidi mengakui bahwa ia masih berharap untuk terus berjuang melawan penyakitnya. Ia juga menambahkan bahwa menghadapi hasil yang belum sesuai ekspektasi dapat memicu stres dan perasaan tertekan.

Efek samping kemoterapi juga menjadi tantangan tersendiri bagi Vidi. Ia menggambarkan beberapa gejala yang dialaminya, seperti menggigil, nyeri di sekujur tubuh, dan takikardia (detak jantung yang meningkat secara tiba-tiba).

Setelah menjalani kemoterapi, Vidi memutuskan untuk mencari perawatan tambahan di Tanya Samui, sebuah pusat kesehatan holistik di Koh Samui, Thailand. Retreat ini berfokus pada pembersihan dan detoksifikasi tubuh melalui berbagai aktivitas dan perawatan alami. Vidi menjalani program detoksifikasi dengan tidak mengonsumsi makanan padat untuk sementara waktu. Selama berada di Tanya Samui, Vidi merasa terbantu oleh aura positif dan dukungan dari orang-orang di sekitarnya.

Pada awal tahun 2025, Vidi mengungkapkan rencananya untuk menghentikan kemoterapi karena efek samping yang berkepanjangan. Ia khawatir bahwa melanjutkan kemoterapi dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan efek samping yang lebih parah. Kekhawatiran ini semakin membebani pikirannya, terutama karena dokter mengingatkan bahwa stres dapat memperburuk kondisi penyakitnya.

Namun, pada bulan Juni 2025, Vidi mengabarkan bahwa kondisinya kembali menurun setelah Idul Fitri. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa obat yang selama ini ia konsumsi selama lima tahun terakhir sudah tidak efektif lagi. Hal ini membuatnya harus mencari alternatif pengobatan lain.

Untuk mendapatkan obat baru yang belum tersedia di Indonesia, Vidi harus bolak-balik ke Penang, Malaysia. Obat baru ini ternyata adalah obat yang pernah ia gunakan saat awal diagnosis kanker. Meskipun obat baru ini memberikan harapan, Vidi juga harus menghadapi efek samping yang lebih berat. Ia terus berusaha untuk mengatasi rasa sakit dan efek samping yang muncul, sambil tetap fokus untuk menjaga kesehatan fisik dan mentalnya.

Perjalanan Vidi Aldiano melawan kanker ginjal adalah sebuah perjuangan panjang yang penuh dengan tantangan dan harapan. Ia terus berusaha untuk mencari pengobatan terbaik, sambil tetap menjaga semangat dan optimisme dalam menghadapi penyakitnya.