PT Surveyor Indonesia Memperkuat Industri Sawit Berkelanjutan dengan Sistem ISPO Terintegrasi di Osaka Expo 2025
PT Surveyor Indonesia Memperkuat Industri Sawit Berkelanjutan dengan Sistem ISPO Terintegrasi di Osaka Expo 2025
PT Surveyor Indonesia (PTSI) menegaskan komitmennya untuk mendorong keberlanjutan industri kelapa sawit nasional melalui implementasi sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) yang komprehensif dan didukung oleh Sistem Informasi ISPO (SI-ISPO). Penegasan ini disampaikan dalam forum bisnis bertajuk "Sustainability of Indonesian Palm Oil to Meet World Need for Vegetable Oil" pada ajang Osaka Expo 2025.
Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memiliki kompetensi dalam bidang survei, inspeksi, dan sertifikasi, PTSI memainkan peran sentral dalam memastikan bahwa proses sertifikasi ISPO dilaksanakan secara transparan, akuntabel, dan selaras dengan prinsip-prinsip keberlanjutan. Sandry Pasambuna, Direktur Utama PT Surveyor Indonesia, menyoroti pentingnya kelapa sawit sebagai komoditas strategis nasional yang memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Namun, ia juga menekankan bahwa industri ini menghadapi berbagai tantangan kompleks, termasuk isu lingkungan, tekanan pasar global, serta tuntutan akan transparansi dan akuntabilitas yang semakin meningkat.
ISPO hadir sebagai kerangka tata kelola yang dirancang untuk memastikan bahwa praktik industri kelapa sawit dijalankan secara berkelanjutan, adil, dan terintegrasi. Sertifikasi ISPO bersifat wajib dan mengacu pada tujuh prinsip dan kriteria yang ditetapkan dalam Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2020 tentang Sistem Sertifikasi Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia. Peraturan ini mencakup tiga segmen utama, yaitu usaha perkebunan, industri pengolahan kelapa sawit, dan usaha perkebunan kelapa sawit terintegrasi dengan pengolahan.
"Melalui ISPO, Indonesia berupaya untuk meningkatkan daya saing dan penerimaan produk kelapa sawit di pasar global, sambil tetap menjaga prinsip-prinsip keberlanjutan dan kesejahteraan seluruh pemangku kepentingan," ujar Sandry.
Lebih lanjut, PT Surveyor Indonesia memperkenalkan SI-ISPO, sebuah sistem berbasis cloud yang mengintegrasikan proses sertifikasi ISPO dengan teknologi modern, seperti blockchain. Sistem ini dirancang untuk menjamin keamanan data dan transparansi informasi. SI-ISPO berfungsi untuk memfasilitasi pengumpulan data, validasi sertifikasi, dan pelacakan rantai pasok produk sawit bersertifikat.
"SI-ISPO tidak hanya mendigitalisasi proses sertifikasi, tetapi juga menjadi solusi untuk menjawab isu-isu strategis, seperti keterlacakan, akuntabilitas, dan sinkronisasi data lintas lembaga," jelas Sandry.
Sistem ini terhubung dengan berbagai platform nasional, seperti SIMONTANA, SIPERIBUN, SIINAS, serta instansi pemerintah, seperti Kementerian ATR/BPN dan Kementerian ESDM. Dalam pengembangannya, SI-ISPO juga dirancang untuk mengadopsi kecerdasan buatan (AI) dan teknologi machine learning guna mendukung analisis data lanjutan dan otomasi proses.
SI-ISPO menghasilkan dua luaran utama:
- Sertifikat ISPO bagi pelaku usaha yang memenuhi prinsip keberlanjutan
- Lembar Transaksi Produk Bersertifikat ISPO yang memuat informasi keterlacakan produk dalam rantai pasok, termasuk lokasi lahan dan pihak-pihak yang terlibat dalam transaksi.
Informasi dalam sistem ini divisualisasikan dalam bentuk traceability tree dan peta lahan bersertifikasi, memberikan jaminan legalitas dan keberlanjutan produk kepada pembeli internasional. Sandry berharap bahwa implementasi ISPO dan SI-ISPO dapat memperkuat posisi Indonesia dalam memenuhi kebutuhan minyak nabati dunia secara berkelanjutan.
"Dengan tata kelola yang baik, sistem informasi yang modern, serta dukungan dari seluruh pihak, kami optimis produk kelapa sawit Indonesia akan semakin diterima dan dipercaya di pasar global," imbuh Sandry.