Konsumsi Air Berlebihan Ancam Kesehatan Ginjal, Simak Penjelasan Dokter

Kebutuhan hidrasi yang cukup mutlak diperlukan untuk menunjang fungsi tubuh yang optimal. Namun, tahukah Anda bahwa konsumsi air yang berlebihan justru dapat menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan, terutama bagi organ ginjal?

Dokter spesialis urologi, dr. I Nyoman Palgunadi, SpU., mengingatkan masyarakat akan bahaya overhidrasi, kondisi ketika tubuh mengonsumsi air melebihi kapasitas yang dibutuhkan. Melalui unggahan di akun media sosialnya, dr. Palgunadi menjelaskan bahwa setiap individu memiliki kebutuhan cairan yang berbeda-beda, tergantung pada berbagai faktor seperti tingkat aktivitas, kondisi kesehatan, dan iklim tempat tinggal.

Keyakinan bahwa semakin banyak minum air akan semakin menyehatkan tubuh, menurut dr. Palgunadi, merupakan anggapan yang keliru. Konsumsi air yang berlebihan dapat memaksa ginjal bekerja ekstra keras untuk menyaring cairan, yang pada akhirnya dapat menyebabkan kelelahan dan penurunan fungsi ginjal secara bertahap.

Dampak Negatif Overhidrasi pada Ginjal

Berikut adalah beberapa dampak negatif overhidrasi yang perlu diwaspadai:

  • Kerja Ginjal Berlebihan: Ginjal dipaksa menyaring volume urine yang jauh lebih besar dari biasanya, mengakibatkan kelelahan dan penurunan efisiensi.
  • Hiponatremia: Kelebihan cairan dapat mengencerkan kadar natrium dalam darah, memicu ketidakseimbangan elektrolit yang dapat mengganggu fungsi sel-sel tubuh, termasuk sel otak.
  • Penurunan Fungsi Ginjal: Beban kerja yang terus-menerus akibat kelebihan cairan dapat mempercepat penurunan fungsi ginjal, terutama pada individu yang telah memiliki masalah ginjal sebelumnya.

Efek-efek negatif ini seringkali muncul secara bertahap dan tidak disadari hingga timbul gejala yang mengganggu.

Gejala Overhidrasi yang Perlu Diwaspadai

Beberapa gejala overhidrasi mungkin tampak ringan, namun jika diabaikan, dapat berkembang menjadi masalah kesehatan yang serius. Berikut adalah beberapa gejala yang perlu diwaspadai:

  • Mual dan Pusing: Ketidakseimbangan elektrolit dapat memicu mual dan pusing akibat gangguan pada sistem saraf pusat.
  • Urine Terlalu Bening dan Sering Buang Air Kecil: Warna urine yang sangat jernih disertai frekuensi buang air kecil yang berlebihan dapat menjadi indikasi tubuh kelebihan cairan dan ginjal bekerja keras membuangnya.
  • Pembengkakan: Retensi cairan akibat overhidrasi dapat menyebabkan pembengkakan pada tangan, kaki, atau wajah.

Dengan mengenali gejala-gejala ini sejak dini, kita dapat mencegah komplikasi yang lebih berat seperti gangguan elektrolit parah atau kerusakan ginjal.

Konsumsi Air Secukupnya Sesuai Kebutuhan

Dr. Palgunadi menekankan pentingnya menyesuaikan jumlah air yang dikonsumsi dengan kebutuhan tubuh masing-masing. Ia menyarankan untuk tidak terpaku pada standar umum yang belum tentu relevan bagi setiap orang.

"Minumlah air secukupnya sesuai kebutuhan tubuh, jangan berlebihan. Jika Anda tidak yakin berapa banyak yang ideal, sesuaikan dengan aktivitas harian dan konsultasikan dengan dokter jika perlu," ujarnya.

Selain itu, ia juga menganjurkan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan ginjal secara rutin, terutama bagi individu yang berisiko tinggi mengalami gangguan ginjal atau mereka yang terbiasa mengonsumsi air dalam jumlah besar setiap hari.

Kesimpulannya, overhidrasi merupakan kondisi serius yang dapat mengganggu fungsi ginjal dan menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit dalam tubuh. Meskipun minum air penting untuk kesehatan, konsumsi yang berlebihan justru dapat membahayakan. Oleh karena itu, penting untuk memahami kebutuhan cairan tubuh kita masing-masing dan mengenali tanda-tanda overhidrasi guna menjaga kesehatan ginjal dan keseimbangan tubuh secara keseluruhan.