Gaya Hidup 'Manusia Tikus' Melanda Generasi Muda Tiongkok: Fenomena Penolakan Kesuksesan dan Pilihan Hidup Minimalis

Fenomena gaya hidup unik yang disebut 'rat people' atau 'manusia tikus' tengah menjadi tren di kalangan generasi muda Tiongkok. Gaya hidup ini ditandai dengan penolakan terhadap ambisi tradisional, memilih untuk hidup hemat energi, dan menarik diri dari hiruk pikuk kehidupan sosial.

Tidak seperti individu yang termotivasi untuk meraih kesuksesan melalui kerja keras dan disiplin tinggi, para 'manusia tikus' memilih jalan yang berbeda. Mereka menjalani hari-hari dengan ritme yang lambat, seringkali menghabiskan waktu di tempat tidur, mengonsumsi makanan instan, menghindari interaksi sosial yang tidak perlu, dan enggan untuk keluar rumah.

Fenomena ini mencuat setelah video viral yang diunggah oleh pengguna @jiawensishi pada akhir Februari. Video tersebut menggambarkan seorang wanita muda dari Provinsi Zhejiang yang menjalani rutinitas harian yang sangat lambat. Ia menghabiskan waktu berjam-jam di tempat tidur setelah bangun, menunda aktivitas produktif, dan baru beraktivitas di larut malam. Penggambaran diri sebagai 'rat people' mencerminkan gaya hidup yang terisolasi dan kurang aktif, mirip dengan kehidupan tikus di selokan.

Akar Fenomena 'Rat People'

Terdapat kemiripan antara tren 'rat people' dengan tren sebelumnya yang dikenal sebagai 'lying flat' atau 'berbaring datar'. Kedua tren ini muncul sebagai respons terhadap tekanan sosial yang dirasakan oleh generasi muda. Mereka menggunakan humor dan merendahkan diri sebagai bentuk perlawanan terhadap ekspektasi masyarakat yang seringkali tidak realistis.

Seorang wanita bernama Lin, yang bekerja dari rumah di Beijing, menggambarkan bagaimana ia menghindari komunikasi yang tidak perlu dengan rekan kerja, mengandalkan makanan pesan antar, dan menghabiskan akhir pekan dengan tidur dan bermain game di rumah. Baginya, hidup nyaman sudah cukup, dan tidak perlu memaksakan diri untuk selalu energik dan ambisius.

Kekhawatiran Terhadap Gaya Hidup 'Rat People'

Popularitas gaya hidup 'rat people' menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat. Beberapa netizen berpendapat bahwa tren ini mencerminkan kecenderungan yang lebih luas untuk menarik diri dari lingkungan sosial. Zhang Yong, seorang pekerja sosial dari Provinsi Hubei, berpendapat bahwa fenomena ini merupakan mekanisme koping pasif setelah mengalami kemunduran. Individu yang memilih gaya hidup ini cenderung mengurangi kontak sosial dan menyederhanakan hidup mereka sebagai cara untuk memulihkan diri.

Namun, Zhang Yong juga memperingatkan bahwa menjalani hidup seperti 'manusia tikus' tidak berkelanjutan dalam jangka panjang. Ia menyarankan agar individu yang memilih gaya hidup ini untuk sementara waktu agar segera terhubung kembali dengan hal-hal yang mereka cintai dan terlibat aktif dalam kehidupan setelah beristirahat sejenak.