Gubernur Sumsel Dorong Munculnya Klub Sepak Bola Baru Demi Kemajuan Sepak Bola Daerah
Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru, memberikan dukungan penuh terhadap pendirian Sumsel United sebagai angin segar bagi kebangkitan sepak bola di Bumi Sriwijaya. Ia menyerukan agar inisiatif serupa terus digalakkan, tidak hanya terpaku pada satu klub sepak bola yang telah ada.
Menurutnya, potensi sepak bola di Sumatera Selatan sangat besar dan belum sepenuhnya tergali. Dengan infrastruktur yang memadai, seperti stadion bertaraf internasional, serta sumber daya manusia yang melimpah, Sumsel memiliki modal kuat untuk menjadi salah satu pusat pengembangan sepak bola di Indonesia. Ia mencontohkan beberapa daerah lain di Indonesia yang bahkan satu kabupatennya memiliki lebih dari satu klub sepak bola profesional.
"Kita tidak boleh hanya bergantung pada satu klub saja. Kehadiran Sumsel United ini harus menjadi pemicu untuk munculnya klub-klub lain," ujar Herman Deru, yang juga merupakan Pembina Sumsel United. Ia menambahkan, persaingan yang sehat antar klub akan memacu peningkatan kualitas pemain dan pengelolaan klub itu sendiri.
Gubernur Deru mengajak seluruh elemen masyarakat, mulai dari pemerintah daerah, pengusaha, perusahaan swasta, pelaku olahraga, hingga masyarakat umum, untuk bersama-sama berkontribusi dalam memajukan sepak bola Sumsel. Ia meyakini, dengan sinergi dan kerja keras semua pihak, sepak bola Sumsel akan kembali berjaya.
Inisiatif pembentukan Sumsel United sendiri datang dari Cik Ujang, Presiden Sumsel United yang juga menjabat sebagai Wakil Gubernur Sumsel. Herman Deru mengungkapkan bahwa Cik Ujang merupakan sosok yang memiliki kecintaan dan komitmen yang tinggi terhadap sepak bola.
"Saya tahu betul rekam jejak Cik Ujang dalam memajukan sepak bola. Beliau sangat bersemangat dan memiliki visi yang jelas untuk Sumsel United," ungkapnya.
Lebih lanjut, Herman Deru menekankan bahwa Sumsel United adalah milik seluruh masyarakat Sumsel, bukan hanya milik individu atau kelompok tertentu. Ia berharap, klub ini dapat menjadi wadah pemersatu bagi seluruh pecinta sepak bola di Sumatera Selatan.
"Sumsel United ini adalah klub yang menyatukan semua. Ini klub milik Sumsel," tegasnya.
Untuk mewujudkan visi tersebut, Herman Deru meminta agar pengelolaan Sumsel United dilakukan secara profesional dan transparan. Ia juga menekankan pentingnya pembinaan pemain usia dini sebagai investasi jangka panjang bagi sepak bola Sumsel.
Dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah dan partisipasi aktif dari seluruh masyarakat, Herman Deru optimis sepak bola Sumsel akan kembali meraih kejayaan di kancah nasional.
Potensi Sepak Bola Sumsel
Sumatera Selatan memiliki potensi besar dalam pengembangan sepak bola. Beberapa faktor yang mendukung hal ini antara lain:
- Infrastruktur yang memadai: Sumsel memiliki stadion bertaraf internasional, seperti Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, yang pernah menjadi venue berbagai ajang olahragaระดับ dunia.
- Sumber daya manusia yang melimpah: Sumsel memiliki banyak pemain muda berbakat yang potensial untuk dikembangkan menjadi pemain profesional.
- Antusiasme masyarakat yang tinggi: Sepak bola merupakan olahraga yang sangat populer di Sumsel, dengan basis penggemar yang besar.
Tantangan Pengembangan Sepak Bola Sumsel
Meski memiliki potensi besar, pengembangan sepak bola di Sumsel juga menghadapi beberapa tantangan, antara lain:
- Keterbatasan anggaran: Pengembangan sepak bola membutuhkan investasi yang besar, baik untuk infrastruktur, pembinaan pemain, maupun operasional klub.
- Manajemen klub yang belum profesional: Beberapa klub sepak bola di Sumsel masih dikelola secara amatir, sehingga sulit untuk bersaing dengan klub-klub lain di tingkat nasional.
- Pembinaan pemain usia dini yang belum optimal: Pembinaan pemain usia dini merupakan fondasi penting bagi pengembangan sepak bola jangka panjang. Namun, di Sumsel, pembinaan pemain usia dini masih belum dilakukan secara optimal.
Dengan mengatasi tantangan-tantangan tersebut, Sumsel memiliki peluang besar untuk menjadi salah satu pusat pengembangan sepak bola di Indonesia.