Halte Transjakarta Cipulir di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, kembali menjadi sorotan akibat eskalator yang tidak berfungsi. Kondisi ini memaksa para penumpang untuk menggunakan tangga manual, menimbulkan keluhan terutama dari mereka yang lanjut usia, membawa barang berat, atau memiliki keterbatasan fisik.

Pantauan di lokasi menunjukkan bahwa keempat eskalator di halte tersebut, baik yang menuju maupun dari peron, tidak beroperasi. Eskalator yang rusak terletak strategis di dekat akses menuju jembatan penyeberangan ke pusat perbelanjaan Metro Cipulir dan ITC Cipulir. Pihak pengelola hanya menempelkan kertas bertuliskan "Tangga Naik, Tangga Turun" sebagai penanda.

Kondisi ini tentu saja mengganggu kenyamanan dan keamanan penumpang. Beberapa penumpang terlihat kelelahan dan terengah-engah saat menaiki tangga yang cukup tinggi. Seorang penumpang wanita bahkan harus mengangkat pakaiannya agar tidak tersandung anak tangga.

Muhammad Ardiansyah, seorang pekerja di Pasar Cipulir, mengungkapkan kekesalannya karena harus menghadapi situasi ini setiap hari. "Eskalator yang di bawah sudah mati dari Januari, yang atas baru rusak dua bulan lalu. Capek sekali rasanya. Sudah lama begini, tapi belum juga diperbaiki," ujarnya sambil memijat betisnya yang terasa pegal.

Keluhan serupa juga disampaikan oleh Agus Maryudi, warga sekitar yang sering menggunakan Transjakarta. Ia mengaku harus berhenti beberapa kali saat menaiki tangga karena kelelahan dan kondisi lingkungan yang kurang nyaman. "Tangga banyak, panas, terus tidak ada pegangan yang memadai. Kadang-kadang bau juga, jadi makin tidak nyaman," keluhnya.

Agus berharap agar eskalator segera diperbaiki demi kenyamanan dan keselamatan seluruh penumpang. Ia juga menyoroti kesulitan yang dihadapi oleh para lansia dan ibu hamil. "Kasihan orang tua atau ibu hamil, pasti berat sekali," tambahnya.

Sebelumnya, PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) telah menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami penumpang akibat kerusakan eskalator di Halte Cipulir. Pihak Transjakarta mengklaim telah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mempercepat proses perbaikan.