Pengakuan Kontroversial Pria Singkawang Terkait Kematian Balita di Depan Masjid
Tragedi mengguncang Kota Singkawang, Kalimantan Barat, dengan penemuan jenazah seorang balita berusia 1 tahun 11 bulan di depan Masjid Husnul Khotimah. Uray Abadi, pria yang diduga kuat terlibat dalam kejadian ini, memberikan pengakuan yang kontradiktif terkait kematian tragis tersebut.
Uray bersikeras bahwa dirinya tidak berniat membunuh korban. Ia mengklaim bahwa tujuannya adalah untuk menyedekahkan anak tersebut ke masjid. "Saya hanya mau sedekahkan ke masjid. Masih hidup. Tidak sampai dibunuh, tidak ada niat membunuh," ujarnya, mencoba meyakinkan publik.
Menurut pengakuannya, Uray membawa korban dengan menggunakan keranjang sepeda yang sudah rusak. Ia mengakui sempat membekap mulut korban, namun membantah telah melakukan kekerasan fisik lainnya. "Mungkin, saat saya bawa dia, kena keranjang rusak. Saya tidak ada pukul kepalanya. Hanya mulutnya yang dibekap," jelasnya. Uray juga menyatakan bahwa dirinya bertindak seorang diri dan tidak ada orang lain yang terlibat dalam peristiwa ini. Ia menambahkan bahwa dirinya sering diminta oleh ibu asuh korban untuk membersihkan area di sekitar rumah.
Balita malang tersebut ditemukan tak bernyawa di depan pintu samping Masjid Husnul Khotimah, Jalan Veteran, pada hari Jumat. Sebelumnya, korban dilaporkan hilang sejak hari Selasa, saat berada di rumah pengasuhnya di Gang Kapas, Kelurahan Sekip Lama, Kecamatan Singkawang Tengah. Kasus ini masih dalam penyelidikan mendalam oleh pihak kepolisian untuk mengungkap fakta sebenarnya di balik kematian tragis balita tersebut.