Indonesia Unjuk Gigi: 12 Perusahaan Nasional Masuk Jajaran Forbes Global 2000 Edisi 2025
Dunia bisnis Indonesia patut berbangga. Sebanyak 12 perusahaan terbaik dari berbagai sektor berhasil menembus daftar bergengsi Forbes Global 2000 edisi tahun 2025. Pencapaian ini menjadi bukti nyata kekuatan dan daya saing perusahaan-perusahaan Indonesia di panggung global. Forbes Global 2000 merupakan daftar tahunan yang memeringkat perusahaan-perusahaan publik terbesar di dunia berdasarkan kombinasi empat metrik kunci: pendapatan, laba bersih, total aset, dan nilai kapitalisasi pasar. Keberhasilan perusahaan-perusahaan Indonesia menembus daftar ini menandakan kontribusi signifikan mereka terhadap perekonomian negara dan kemampuan mereka bersaing dengan raksasa-raksasa bisnis dunia.
Sektor perbankan menjadi bintang utama dalam daftar ini. Empat bank nasional terkemuka berhasil menduduki peringkat yang cukup tinggi, membuktikan ketangguhan dan stabilitas sektor keuangan Indonesia. Bank Rakyat Indonesia (BRI) memimpin perolehan dengan menempati posisi 349 dunia, menjadi perusahaan Indonesia dengan peringkat tertinggi. Bank Mandiri menyusul di posisi 408, diikuti oleh Bank Central Asia (BCA) di peringkat 482. Kehadiran tiga bank raksasa ini menegaskan dominasi sektor perbankan dalam perekonomian nasional dan kemampuan mereka bersaing di kancah internasional. Bank Negara Indonesia (BNI) melengkapi daftar bank nasional yang masuk dalam Forbes Global 2000, berada di posisi 1.064.
Selain sektor perbankan, sektor energi dan sumber daya alam juga menunjukkan kinerja yang mengesankan. Di tengah meningkatnya permintaan global akan energi dan mineral, beberapa perusahaan pertambangan dan energi Indonesia berhasil mencatatkan diri dalam daftar tersebut. Bayan Resources berada di peringkat 1.220, diikuti oleh Amman Mineral Internasional (1.436), Adaro Energy Indonesia (1.912), dan Adaro Andalan Indonesia (1.986). Sektor teknologi juga mulai menunjukkan potensinya. DCI Indonesia, penyedia layanan pusat data, berhasil masuk dalam daftar di posisi 1.923. Sementara itu, Chandra Asri Petrochemical, mewakili sektor petrokimia, menempati peringkat 1.685.
Sektor telekomunikasi dan properti juga turut menyumbang wakilnya dalam daftar Forbes Global 2000. Telkom Indonesia menjadi satu-satunya perusahaan telekomunikasi Indonesia yang berhasil masuk, menempati posisi 1.003 dunia. Dari sektor properti, Lippo Karawaci menjadi satu-satunya perusahaan asal Indonesia yang masuk dalam daftar, berada di posisi 1.998.
Berikut adalah daftar lengkap 12 perusahaan Indonesia yang masuk dalam Forbes Global 2000 tahun 2025 beserta sektor dan peringkatnya:
- Bank Rakyat Indonesia (BRI) – Peringkat 349, sektor perbankan
- Bank Mandiri – Peringkat 408, sektor perbankan
- Bank Central Asia (BCA) – Peringkat 482, sektor perbankan
- Telkom Indonesia – Peringkat 1.003, sektor telekomunikasi
- Bank Negara Indonesia (BNI) – Peringkat 1.064, sektor perbankan
- Bayan Resources – Peringkat 1.220, sektor energi dan material
- Amman Mineral Internasional – Peringkat 1.436, sektor material
- Chandra Asri Petrochemical – Peringkat 1.685, sektor kimia
- Adaro Energy Indonesia – Peringkat 1.912, sektor energi
- DCI Indonesia – Peringkat 1.923, sektor teknologi
- Adaro Andalan Indonesia – Peringkat 1.986, sektor energi
- Lippo Karawaci – Peringkat 1.998, sektor properti
Secara global, Amerika Serikat masih mendominasi daftar Forbes Global 2000 dengan 612 perusahaan, meskipun sedikit menurun dibandingkan tahun sebelumnya. China, termasuk Hong Kong, berada di posisi kedua dengan 317 perusahaan, diikuti oleh Jepang (180), India (70), dan Inggris (68).
JPMorgan Chase kembali menduduki posisi teratas dalam daftar Forbes Global 2000, dengan total aset lebih dari 4.300 miliar dollar AS. Saudi Aramco mencatatkan laba bersih tertinggi, hampir 105 miliar dollar AS, sementara Amazon membukukan pendapatan terbesar, mencapai 637,9 miliar dollar AS. Perusahaan teknologi seperti Apple, Microsoft, Alphabet, dan Amazon mendominasi dari sisi kapitalisasi pasar. Apple tercatat sebagai perusahaan dengan kapitalisasi pasar terbesar di dunia, yaitu lebih dari 3.100 miliar dollar AS. Sektor keuangan masih mendominasi dari sisi aset, dengan 88 dari 100 perusahaan dengan aset terbesar adalah lembaga keuangan. Total terdapat 328 bank yang masuk dalam daftar tahun ini.