Produksi Suzuki e-Vitara Terhambat Akibat Krisis Pasokan Logam Tanah Jarang

Produksi Mobil Listrik Suzuki e-Vitara Terpengaruh Pembatasan Ekspor Logam Tanah Jarang

Produksi mobil listrik Suzuki e-Vitara mengalami kendala signifikan akibat gangguan pasokan bahan baku utama, yaitu logam tanah jarang (LTJ). Situasi ini memaksa Maruti Suzuki India untuk menyesuaikan target produksi e-Vitara untuk tahun 2025.

Faktor utama yang menyebabkan gangguan ini adalah kebijakan pembatasan ekspor LTJ yang diberlakukan oleh China. Sebagai negara yang mengendalikan mayoritas pasokan LTJ dunia, kebijakan China memiliki dampak besar terhadap industri otomotif global, termasuk produksi kendaraan listrik. LTJ sendiri merupakan komponen krusial dalam pembuatan magnet berkinerja tinggi yang digunakan dalam motor penggerak kendaraan listrik.

Maruti Suzuki India awalnya menargetkan produksi 26.000 unit e-Vitara pada September 2025. Namun, dengan adanya krisis pasokan ini, target tersebut direvisi menjadi 8.000 unit. Meskipun demikian, perusahaan tetap optimis dan mempertahankan target awal untuk tahun berikutnya, yaitu 67.000 unit.

Pembatasan ekspor LTJ oleh China mulai berlaku sejak April 2025. Negara-negara seperti Amerika Serikat, Eropa, dan Jepang telah berhasil memperoleh izin khusus dari Beijing, namun India masih dalam proses pengajuan izin. Hal ini menyebabkan penundaan dan berujung pada pengurangan target produksi Suzuki e-Vitara.

Maruti Suzuki India menunjukkan sikap tenang dalam menghadapi tantangan ini. Perusahaan tetap berkomitmen untuk memproduksi e-Vitara meskipun dengan volume yang lebih rendah dari target awal. Selain itu, mereka juga aktif mencari sumber pasokan alternatif untuk mengurangi ketergantungan pada satu pemasok.

Suzuki e-Vitara merupakan model mobil listrik global pertama dari Suzuki. Perusahaan berencana untuk memasarkan e-Vitara di berbagai negara, termasuk India, Eropa, Jepang, dan Indonesia.

Sistem penggerak listrik e-Vitara mengintegrasikan motor, inverter, dan transmisi dalam satu unit 3-in-1. Mobil ini tersedia dalam dua pilihan baterai lithium-ion, yaitu 61 kWh dan 49 kWh. Baterai tersebut dirancang untuk beroperasi secara optimal dalam kondisi suhu ekstrem, mulai dari -30 derajat Celcius hingga 60 derajat Celcius.

Berikut adalah poin-poin penting terkait Suzuki e-Vitara:

  • Target Pasar Global: India, Eropa, Jepang, dan Indonesia.
  • Sistem Penggerak: Sistem 3-in-1 (motor, inverter, transmisi).
  • Pilihan Baterai: 61 kWh dan 49 kWh Lithium-ion.
  • Ketahanan Baterai: Mampu beroperasi di suhu -30°C hingga 60°C.