Penangkapan Pembunuh Nelayan Muara Angke: Pelaku Sempat Berupaya Kabur Melalui Laut

Kasus pembunuhan seorang nelayan berinisial ABT (39) di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Muara Angke, Jakarta Utara, memasuki babak baru dengan penangkapan pelaku berinisial MY (32) pada Jumat, 13 Juni 2025. Insiden tragis yang menggemparkan komunitas nelayan ini terjadi di sebuah warung di kawasan TPI. Setelah melakukan aksinya, pelaku sempat berupaya melarikan diri dengan menceburkan diri ke laut.

Menurut keterangan Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Priok, AKP I Gusti Ngurah Putu Krisnha Narayana, pelaku berusaha menghilangkan jejak dengan membuang senjata tajam (badik) yang digunakan untuk menghabisi nyawa korban ke laut. "Dari pengakuan tersangka, dia langsung menceburkan diri ke laut setelah kejadian. Dia melepas pakaiannya dan membuang badik ke laut," ungkap AKP I Gusti Ngurah Putu Krisnha Narayana.

Setelah memastikan situasi di sekitar lokasi kejadian mulai kondusif, pelaku kemudian keluar dari perairan dan bersembunyi di sekitar kawasan Pluit. Namun, upaya persembunyiannya tidak berlangsung lama. Pihak kepolisian berhasil mengendus keberadaan pelaku dan menangkapnya.

Motif pelaku melakukan pembunuhan ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut oleh pihak kepolisian. Namun, berdasarkan informasi awal, pelaku berniat melarikan diri ke luar kota setelah melakukan aksinya. "Dia bersembunyi karena takut dikenali warga dan tidak berani kembali ke TPI Muara Angke. Dia berupaya melarikan diri ke Karawang dan Semarang," jelas AKP I Gusti Ngurah Putu Krisnha Narayana.

Sebelumnya, warga sekitar TPI Muara Angke digegerkan dengan penemuan seorang nelayan bernama ABT yang tergeletak bersimbah darah di sebuah warung. Korban diduga menjadi korban penusukan. Warga yang mendengar keributan di warung milik Suminta segera mendatangi lokasi kejadian. Mereka menemukan korban sudah tergeletak tak berdaya.

Korban sempat dilarikan ke Pospol Subsektor Muara Angke sebelum akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Atma Jaya untuk mendapatkan penanganan medis. Namun, nyawa korban tidak dapat diselamatkan.

Kasus pembunuhan ini menjadi perhatian serius pihak kepolisian. Pihak kepolisian masih terus melakukan pendalaman untuk mengungkap motif sebenarnya dan memastikan tidak ada pihak lain yang terlibat dalam kasus ini.