Netanyahu Klaim Restu Trump dalam Eskalasi Serangan Israel ke Iran
Eskalasi konflik antara Israel dan Iran semakin memanas memasuki hari kedua, ditandai dengan saling serang yang intensif. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, secara terbuka menyatakan bahwa operasi militer Israel di wilayah Iran mendapatkan dukungan penuh dari mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Klaim ini muncul di tengah meningkatnya kekhawatiran global mengenai potensi destabilisasi kawasan.
Netanyahu menyampaikan pernyataan tersebut dalam sebuah pesan video yang ditujukan kepada Trump, bertepatan dengan hari ulang tahun mantan pemimpin AS tersebut. Dalam pesannya, Netanyahu menggambarkan Iran sebagai musuh bersama yang mengancam stabilitas global. Ia menyatakan, "Kemenangan kami akan menjadi kemenangan Anda," mengindikasikan bahwa operasi Israel sejalan dengan kepentingan AS.
"Inilah yang dilakukan Israel dengan dukungan, dukungan yang jelas dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dan rakyat Amerika serta banyak pihak lain di dunia," kata Netanyahu. Pernyataan ini memicu berbagai reaksi, baik di dalam maupun di luar negeri. Beberapa pihak mempertanyakan kebenaran klaim tersebut, sementara yang lain mengkhawatirkan implikasi dari keterlibatan AS dalam konflik ini.
Militer Israel telah mengkonfirmasi bahwa mereka sedang melancarkan serangkaian serangan terhadap sejumlah lokasi di Iran. Juru bicara militer, Brigadir Jenderal Effie Defrin, menyatakan bahwa operasi ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk menargetkan fasilitas militer dan nuklir Iran. Serangan ini merupakan respons terhadap serangan drone dan rudal yang dilancarkan Iran sebelumnya.
Konflik ini bermula ketika Israel melancarkan serangan besar-besaran terhadap lebih dari 200 target nuklir dan militer di berbagai wilayah Iran. Serangan ini memicu balasan dari Teheran, yang meluncurkan rentetan serangan drone dan rudal ke wilayah Israel. Angkatan Udara Israel kemudian melancarkan serangan balasan yang menargetkan pertahanan udara Iran, termasuk lokasi peluncur rudal.
- Serangan Israel menargetkan lebih dari 200 target nuklir dan militer di Iran.
- Iran membalas dengan serangan drone dan rudal ke wilayah Israel.
- Angkatan Udara Israel membalas serangan pertahanan udara Iran.
Situasi ini menimbulkan kekhawatiran serius di kalangan internasional. Banyak negara menyerukan de-eskalasi dan mendesak kedua belah pihak untuk menahan diri. Namun, dengan klaim Netanyahu tentang dukungan Trump, prospek perundingan damai tampaknya semakin jauh.
Perkembangan ini juga menyoroti kembali peran AS dalam dinamika politik Timur Tengah. Dukungan AS terhadap Israel telah menjadi sumber kontroversi selama bertahun-tahun, dan klaim Netanyahu tentang dukungan Trump kemungkinan akan memperburuk ketegangan di kawasan tersebut.