Keterlibatan Amerika Serikat dalam konflik yang semakin memanas antara Israel dan Iran menjadi sorotan utama. Setelah serangan mematikan yang dilancarkan Israel terhadap target-target di Iran, Teheran menuding Washington memiliki peran dalam agresi tersebut. Seorang pejabat AS, yang berbicara dengan syarat anonim, mengkonfirmasi bahwa Amerika Serikat turut membantu Israel dalam menangkis serangan rudal Iran yang diluncurkan sebagai balasan.

Pejabat tersebut enggan memberikan rincian lebih lanjut mengenai sejauh mana keterlibatan AS. Namun, laporan dari berbagai sumber menyebutkan bahwa sistem pertahanan udara Angkatan Laut dan Angkatan Darat AS dikerahkan untuk mencegat rudal-rudal Iran. Langkah ini diambil setelah militer AS memindahkan aset-aset strategis, termasuk kapal penghancur, ke wilayah yang lebih dekat dengan Israel sebagai antisipasi serangan balasan dari Iran.

Serangan Israel, yang menyasar fasilitas nuklir dan militer Iran, dilaporkan menyebabkan puluhan korban jiwa dan ratusan lainnya luka-luka. Iran merespons dengan meluncurkan sejumlah rudal ke wilayah Israel, menargetkan apa yang mereka sebut sebagai "pusat militer dan pangkalan udara rezim Zionis". Garda Revolusi Iran mengklaim bertanggung jawab atas serangan balasan tersebut.

Kementerian Luar Negeri Iran mengeluarkan pernyataan keras yang menuding Amerika Serikat bertanggung jawab atas konsekuensi dari serangan Israel. Teheran berpendapat bahwa serangan Israel tidak mungkin terjadi tanpa koordinasi dan persetujuan dari Washington, mengingat hubungan dekat antara kedua negara. Situasi ini meningkatkan kekhawatiran akan eskalasi konflik yang lebih luas di Timur Tengah, dengan potensi keterlibatan berbagai aktor regional dan internasional.

• Serangan Israel ke Iran.
• Bantuan AS dalam menangkis serangan rudal Iran.
• Tanggapan Iran terhadap serangan Israel.
• Pernyataan Kementerian Luar Negeri Iran mengenai keterlibatan AS.
• Kekhawatiran akan eskalasi konflik regional.