Agincourt Resources: Target Produksi Emas 240.000 Ounce Tahun 2025 dan Komitmen Berkelanjutan

Agincourt Resources: Target Produksi Emas 240.000 Ounce Tahun 2025 dan Komitmen Berkelanjutan

PT Agincourt Resources (PTAR), perusahaan pengelola Tambang Emas Martabe di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, optimistis akan mencapai produksi emas sebesar 240.000 ounce pada tahun 2025. Target ambisius ini diungkapkan Presiden Direktur PTAR, Muliady Sutio, dalam sebuah acara silaturahmi dengan awak media nasional di Jakarta. Keberhasilan ini diproyeksikan berkat penerapan teknologi modern dan praktik pertambangan terbaik di kelasnya, sejalan dengan target induk perusahaan, United Tractors.

Capaian positif telah ditunjukkan PTAR di tahun 2024. Penjualan emas ekuivalen mengalami peningkatan signifikan sebesar 19,7 persen, mencapai 230.281 ounce, meningkat dari 175.430 ounce di tahun 2023. Kenaikan volume penjualan dan harga emas global berdampak positif pada pendapatan perusahaan. Pendapatan PTAR pada 2024 melonjak tajam hingga 64 persen, mencapai US$ 557,9 juta atau sekitar Rp 8,93 triliun (dengan kurs Rp 16.000 per dollar AS), dibandingkan dengan US$ 340 juta atau sekitar Rp 5,44 triliun di tahun sebelumnya. Kinerja keuangan yang kuat ini menjadi pondasi kepercayaan diri perusahaan dalam mencapai target produksi emas di tahun 2025.

Namun, kesuksesan PTAR tidak hanya diukur dari segi ekonomi. Perusahaan secara konsisten menunjukkan komitmen kuat terhadap keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat sekitar. Sebagai bukti nyata, PTAR menargetkan pengurangan emisi gas rumah kaca sebesar 30 persen dari level 2019 hingga 2030. Langkah-langkah konkret telah dilakukan, termasuk pemasangan panel surya (solar PV) berkapasitas 2,1 MWp, penggunaan biofuel B35, pemanfaatan energi terbarukan dari PLN, dan penggunaan alat-alat hybrid yang lebih ramah lingkungan. Upaya pelestarian lingkungan juga terlihat dari penanaman 29.183 benih pohon dan penebaran 21.095 seed ball sepanjang tahun 2024. Reklamasi lahan seluas 11,96 hektare juga telah berhasil dilakukan, sesuai dengan rencana yang diajukan ke Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), dengan alokasi 150 hektare lahan sebagai kawasan konservasi.

Komitmen sosial PTAR juga tercermin dalam alokasi dana sebesar US$ 2,7 juta atau sekitar Rp 43,2 miliar untuk program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) pada tahun 2024. Dana tersebut dialokasikan untuk berbagai program di 15 desa sekitar tambang, meliputi:

  • Pendidikan: Pembangunan ruang kelas di lima sekolah dan pemberian beasiswa kepada 494 siswa melalui program Beasiswa Martabe Prestasi.
  • Kesehatan: Operasi katarak gratis dan pemeriksaan kesehatan spesialis yang telah menjangkau lebih dari 32.696 individu.
  • Infrastruktur: Pembangunan infrastruktur di desa-desa sekitar tambang.

PTAR juga berkomitmen terhadap inklusivitas tenaga kerja, dengan 76 persen karyawan dan kontraktor berasal dari tenaga kerja lokal. Perusahaan juga menunjukkan komitmen gender equality dengan 24 persen dari total 1.042 karyawannya merupakan perempuan, banyak di antaranya menempati posisi strategis. Hal ini menunjukkan bahwa PTAR tidak hanya fokus pada keuntungan ekonomi, tetapi juga pada dampak sosial dan lingkungan yang positif bagi masyarakat dan lingkungan sekitarnya. "Kami tidak hanya berfokus pada produksi emas, tetapi juga memastikan bahwa operasi kami membawa manfaat bagi lingkungan dan masyarakat sekitar," tegas Muliady Sutio.