Eksperimen Sukses: Miftahul Falah Banting Setir dari Sawit ke Budidaya Ikan Bioflok di Depok

Miftahul Falah, seorang sarjana pertanian, mengambil langkah berani dengan meninggalkan perkebunan kelapa sawit dan beralih ke budidaya ikan bioflok. Keputusan ini membawanya pada perjalanan yang penuh tantangan namun memuaskan.

Berbekal kecintaan pada ikan dan budidayanya, Miftah, begitu ia akrab disapa, mendirikan MrBfarm di Sawangan, Depok. Sebelumnya, ia berkelana ke berbagai daerah, mulai dari Tasikmalaya hingga Sukamantri, Bogor, untuk mempelajari seluk-beluk budidaya bioflok. Ia berguru pada komunitas dan tokoh-tokoh budidaya bioflok, termasuk Indra Umardi Sihombing dari Kisaran Aquaculture.

Di MrBfarm, Miftah mengelola kolam-kolam bundar berdiameter empat meter. Setiap 3,5 bulan, kolam-kolam ini menghasilkan panen hingga tiga kuintal ikan. Ia memulai dengan bibit kecil seberat 16 gram yang dirawat hingga mencapai bobot 250 gram per ekor. Keberhasilan ini diraih dengan kerja keras dan dedikasi tinggi.

Salah satu tantangan utama dalam budidaya bioflok adalah menjaga kualitas air. Miftah harus memastikan aerator selalu menyala untuk memasok oksigen dan menjaga mikroorganisme tetap hidup. Biaya listrik untuk aerator mencapai Rp2 juta per bulan, tetapi Miftah menganggapnya sebanding dengan kualitas ikan yang dihasilkan.

Ikan bioflok yang dihasilkan MrBfarm memiliki keunggulan dibandingkan ikan yang dibudidayakan secara konvensional. Dagingnya tebal, padat, dan tidak amis. Airasi membuat ikan aktif bergerak, sehingga ototnya kuat dan teksturnya cocok untuk filet. Selain itu, Miftah juga memberikan pakan berkualitas tinggi yang dicampur dengan vitamin, enzim, dan asam amino.

Miftah memberi makan ikannya lima kali sehari berdasarkan metode feeding rate dari total biomassa. Metode ini terbukti mempercepat pertumbuhan ikan, namun tetap memerlukan pengawasan ketat terhadap kondisi air. Ikan-ikan hasil budidayanya dipasarkan ke restoran dan hotel yang mengutamakan kualitas.

Harga jual ikan bioflok MrBfarm mencapai Rp35.000 per kilogram, dengan harga pokok produksi sekitar Rp21.000. Margin keuntungan yang diperoleh cukup menjanjikan.

Bagi mereka yang tertarik dengan budidaya bioflok, Miftah menyarankan untuk memulai dengan kolam berdiameter tiga meter dan sistem yang memadai. Namun, ia menekankan bahwa modal terbesar bukanlah uang, melainkan kesiapan untuk terjun langsung dan mengawasi kolam selama 24 jam.

Setelah empat tahun berkecimpung di dunia bioflok, Miftah merasa bahwa ini bukan sekadar pekerjaan, melainkan panggilan hati. Ia terus belajar dan mengembangkan usahanya, karena menurutnya, dunia perikanan tidak pernah berhenti menawarkan hal-hal baru.

Keunggulan Ikan Bioflok MrBfarm:

  • Daging tebal dan padat
  • Tidak berbau amis
  • Tekstur cocok untuk filet
  • Kualitas terjamin karena pakan berkualitas dan perawatan intensif

Tips dari Miftahul Falah untuk memulai budidaya bioflok:

  • Mulai dengan kolam kecil (diameter 3 meter)
  • Siapkan sistem aerasi yang memadai
  • Pelajari teknik budidaya bioflok secara mendalam
  • Siap mengawasi kolam selama 24 jam