Eskalasi Konflik: Israel dan Iran Saling Serang dalam 24 Jam Terakhir

Memanasnya Hubungan Israel-Iran: Aksi Saling Serang Picu Ketegangan Global

Konflik antara Israel dan Iran mencapai titik didih baru-baru ini, ditandai dengan serangkaian serangan yang saling berbalas dalam kurun waktu 24 jam. Ketegangan yang telah membara sejak lama ini, semakin meningkat pasca-serangan ke Gaza pada Oktober 2023, kini mengancam stabilitas kawasan dan dunia.

Kronologi Serangan:

  • 13 Mei 2025, Dini Hari: Israel melancarkan serangan mendadak ke Teheran, Iran, menargetkan fasilitas nuklir dan militer. Serangan ini dilaporkan menewaskan Komandan Garda Revolusi Iran, Hossein Salami. Sebagai langkah antisipasi, Israel menutup wilayah udaranya untuk penerbangan komersial, mengantisipasi potensi serangan balasan.

  • 13 Mei 2025, Pagi Hari: Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengecam keras serangan Israel dan bersumpah akan membalas dendam. Khamenei menyatakan bahwa Israel akan menghadapi konsekuensi yang menyakitkan atas tindakan mereka.

  • 13 Mei 2025, Siang-Malam Hari: Iran meluncurkan serangan balasan besar-besaran ke Israel, menembakkan ratusan rudal ke berbagai kota, termasuk Tel Aviv dan Yerusalem. Militer Israel mengklaim bahwa beberapa proyektil juga diluncurkan dari Yaman.

  • 14 Mei 2025: Ketegangan terus berlanjut dengan kedua negara saling melancarkan serangan. Iran mengklaim telah menembak jatuh beberapa drone Israel di wilayah barat lautnya, serta dua jet tempur Israel. Israel, di sisi lain, menargetkan infrastruktur rudal Iran di wilayah Teheran.

Kerugian dan Dampak:

Serangan tersebut telah menyebabkan korban jiwa di kedua belah pihak. Israel melaporkan dua kematian dan puluhan luka-luka akibat serangan rudal Iran. Sementara itu, Iran mengklaim 78 warganya tewas akibat serangan Israel di Teheran.

Konflik yang meningkat ini menimbulkan kekhawatiran global akan eskalasi lebih lanjut dan potensi destabilisasi kawasan. Dampak ekonomi dan kemanusiaan dari konflik ini juga menjadi perhatian serius bagi masyarakat internasional.