Indonesia Targetkan Peningkatan Ekspor Signifikan ke Uni Eropa Melalui I-EU CEPA
Pemerintah Indonesia menaruh harapan besar pada perjanjian Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (I-EU CEPA) untuk mendongkrak kinerja ekspor nasional ke pasar Eropa. Optimisme ini didasarkan pada potensi besar yang dimiliki perjanjian tersebut dalam membuka akses pasar yang lebih luas dan memberikan preferensi tarif bagi produk-produk unggulan Indonesia.
Pada tahun 2024, Uni Eropa mencatatkan kontribusi sebesar 6,5 persen terhadap total ekspor Indonesia, dengan nilai mencapai 17,35 miliar dollar AS dari total 264,70 miliar dollar AS. Meskipun fluktuatif dalam beberapa tahun terakhir, nilai ekspor tertinggi ke Uni Eropa tercatat pada tahun 2022, mencapai 21,53 miliar dollar AS. Namun, pemerintah meyakini bahwa dengan implementasi I-EU CEPA, potensi ekspor ke wilayah tersebut dapat ditingkatkan secara signifikan.
Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan, Djatmiko Bris Witjaksono, memperkirakan bahwa dampak awal dari I-EU CEPA akan mendorong kenaikan ekspor Indonesia ke Uni Eropa sebesar 5,4 persen. Perjanjian ini diharapkan dapat meningkatkan akses pasar ekspor dan memberikan daya saing yang lebih baik bagi produk-produk Indonesia.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, bahkan lebih optimistis dengan proyeksi peningkatan ekspor hingga 50 persen dalam tiga tahun setelah I-EU CEPA diimplementasikan. Ia berharap Indonesia dapat menyamai atau bahkan melampaui kinerja ekspor negara-negara ASEAN lainnya seperti Vietnam dan Malaysia. Upaya untuk mendapatkan preferensi yang sama dengan negara ASEAN lain dan penurunan tarif masuk hingga 0 persen untuk komoditas unggulan menjadi fokus utama dalam perjanjian ini.
Pemerintah menargetkan implementasi I-EU CEPA dapat dimulai paling cepat pada Kuartal IV 2026 atau paling lambat Kuartal I 2027. Saat ini, proses negosiasi telah memasuki tahap finalisasi teks dan telaah hukum, yang diharapkan selesai pada Juli dan September 2025.
Airlangga menekankan bahwa I-EU CEPA akan memberikan peluang besar bagi produk-produk unggulan Indonesia, terutama tekstil dan garmen, untuk bersaing secara adil di pasar Eropa. Ia mengimbau para pelaku industri untuk mempersiapkan diri sejak dini agar dapat memanfaatkan potensi yang terbuka lebar begitu perjanjian ini berlaku. Dengan tarif nol persen yang dijanjikan, industri tekstil dan garmen diharapkan dapat meningkatkan daya saing dan menarik minat pembeli dari Eropa.
Berikut adalah poin-poin penting yang ditekankan dalam berita ini:
- Target peningkatan ekspor Indonesia ke Uni Eropa melalui I-EU CEPA.
- Kontribusi Uni Eropa terhadap total ekspor Indonesia pada tahun 2024.
- Perkiraan kenaikan ekspor awal setelah implementasi I-EU CEPA.
- Optimisme pemerintah terhadap peningkatan ekspor hingga 50 persen dalam tiga tahun.
- Target implementasi I-EU CEPA pada Kuartal IV 2026 atau Kuartal I 2027.
- Peluang bagi produk unggulan Indonesia, terutama tekstil dan garmen, untuk bersaing di pasar Eropa.