Kiat TK Pertiwi 1 Serang Purbalingga Raih Program Revitalisasi Sekolah Nasional

Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, menjadi salah satu wilayah yang merasakan dampak positif dari program revitalisasi sekolah yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen). Program ini menjadi prioritas utama dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di seluruh pelosok negeri.

TK Pertiwi 1 Serang, sebuah taman kanak-kanak swasta di Purbalingga, menjadi salah satu contoh sukses penerima manfaat program ini. Kepala Sekolah TK Pertiwi 1 Serang, Khotinah, mengungkapkan kunci keberhasilan sekolahnya terpilih sebagai sasaran revitalisasi. Menurutnya, kejujuran dan ketelitian dalam mengisi Data Pokok Pendidikan (Dapodik) menjadi faktor penentu.

"Kami mengisi Dapodik sesuai dengan kondisi riil sekolah. Data yang kami sampaikan kemudian divalidasi oleh Dinas Pendidikan Purbalingga," ujar Khotinah dalam acara Press Tour Kemendikdasmen di SMPN 1 Purbalingga, Jumat (13/6/2025).

Khotinah menjelaskan bahwa TK Pertiwi 1 Serang memiliki tiga ruang kelas yang digunakan untuk melayani kelompok A (usia 4-5 tahun) dan kelompok B (usia 5-6 tahun). Dengan hanya tiga orang guru, termasuk dirinya, mereka harus mengelola 46 murid.

Setelah menyampaikan data yang akurat melalui Dapodik, TK Pertiwi 1 Serang menerima kabar baik dari Dinas Pendidikan Purbalingga. Sekolah mereka dipilih untuk dikunjungi oleh tim dari Kemendikdasmen. Proses wawancara dan koordinasi dengan pihak desa pun dilakukan berdasarkan data yang tertera dalam Dapodik.

Setelah melalui serangkaian proses validasi, TK Pertiwi 1 Serang akhirnya terpilih sebagai penerima program revitalisasi sekolah dengan alokasi dana sebesar Rp 257.170.000. Dana tersebut akan digunakan untuk merevitalisasi arena bermain dan membangun toilet khusus bagi penyandang disabilitas serta toilet terpisah untuk laki-laki dan perempuan. Proses revitalisasi ini diperkirakan akan berlangsung selama 120 hari.

"Sebagai TK swasta, kami terus berjuang untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Dengan kondisi yang ada, fasilitas bermain kami sudah rusak dan jumlah toilet yang hanya dua tidak memadai untuk 46 anak," tutur Khotinah.

"Alhamdulillah, pada tanggal 19 Mei 2025, dana revitalisasi cair. Setelah itu, kami segera berkoordinasi dengan P2SP (Pemberdayaan Partisipatif), menghubungi tukang, dan memulai revitalisasi pada tanggal 26 Mei 2025. Hingga hari ini, prosesnya berjalan lancar," tambahnya dengan penuh syukur.

Pentingnya Status Kepemilikan Lahan

Kepala Sesi Pembinaan PAUD Purbalingga, Agus Tri Rusiantomenambahkan, selain pengisian Dapodik yang akurat, status kepemilikan lahan juga menjadi faktor penting dalam menentukan kelayakan sekolah untuk menerima bantuan revitalisasi.

"Analisis kerusakan dalam Dapodik menjadi acuan awal. Jika kerusakan yang terdata cukup besar, sekolah tersebut akan masuk dalam daftar prioritas penerima bantuan. Namun, kami juga melakukan verifikasi lapangan untuk memastikan data yang diinput sesuai dengan kondisi riil," jelas Agus.

Agus mengungkapkan bahwa masalah kepemilikan lahan seringkali menjadi kendala bagi TK untuk mendapatkan bantuan. Sebagian besar TK berdiri di atas lahan milik desa, yang berstatus hak pakai kecuali jika dikelola oleh yayasan.

"Kepemilikan lahan menjadi faktor yang sangat penting. Jika lahan tidak jelas kepemilikannya, otomatis sekolah tersebut tidak dapat menerima bantuan," tegas Agus.

"Namun, TK Pertiwi 1 Serang memiliki lahan yang luas yang disediakan oleh desa, serta kebutuhan yang mendesak. Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa sekolah ini menjadi prioritas kami," lanjutnya.

Dari 77 TK di Purbalingga yang masuk dalam database Kemendikdasmen untuk program revitalisasi, hanya empat TK yang terpilih, termasuk TK Pertiwi 1 Serang.

Program revitalisasi sekolah merupakan salah satu Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto di bidang pendidikan. PHTC ini diluncurkan bersamaan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional (2/5/2025) oleh Mendikdasmen Abdul Mu'ti.

Mendikdasmen Mu'ti menargetkan 10.440 sekolah akan menerima manfaat dari program revitalisasi ini. Program ini dijalankan melalui mekanisme swakelola oleh sekolah dengan penguatan tata kelola dan partisipasi aktif dari masyarakat.