Detik-Detik Terakhir Penerbangan Air India: Pilot Laporkan Hilangnya Daya Sebelum Tragedi Ahmedabad

Investigasi mendalam terus dilakukan untuk mengungkap penyebab jatuhnya pesawat Boeing 787 Dreamliner milik Air India, yang menewaskan lebih dari 240 jiwa, termasuk puluhan warga di darat. Pesawat yang dioperasikan oleh Kapten Sumeet Sabharwal dan kopilot Clive Kundar, mengalami kecelakaan tragis sesaat setelah lepas landas dari Bandara Internasional Sardar Vallabhbhai Patel, Ahmedabad.

Menurut laporan dari berbagai sumber, termasuk transkrip komunikasi antara pilot dan menara pengawas (ATC), pesawat lepas landas pada pukul 13:39 waktu setempat. Beberapa saat setelah mengudara, Kapten Sabharwal mengirimkan panggilan darurat (mayday) ke ATC, mengindikasikan masalah serius pada pesawat.

Transkrip komunikasi terakhir menunjukkan bahwa Kapten Sabharwal melaporkan kondisi kritis. "Mayday... tidak ada daya dorong, kehilangan tenaga, tidak dapat mengangkat," demikian bunyi pesan terakhir yang diterima ATC, kurang dari satu menit setelah penerbangan dimulai. Upaya ATC untuk merespons panggilan darurat tersebut tidak berhasil, karena pesawat terdiam.

Pesawat yang seharusnya terbang menuju London itu, kemudian kehilangan ketinggian secara drastis dan menabrak sebuah bangunan medis di Ahmedabad. Dampak dari kecelakaan tersebut sangat dahsyat, menyebabkan hilangnya nyawa seluruh penumpang kecuali satu orang, Vishwashkumar Ramesh, seorang warga Leicester, Inggris.

Ramesh, dalam kesaksiannya kepada media, menggambarkan kengerian pasca-kecelakaan. Ia mengaku baru menyadari dirinya masih hidup setelah pesawat menghantam tanah. Ia melihat lubang besar di badan pesawat dekat tempat duduknya dan secara naluriah berusaha menyelamatkan diri.

"Ketika saya sadar, saya dikelilingi oleh jenazah. Saya sangat ketakutan. Saya berdiri dan berlari. Ada puing-puing pesawat di mana-mana. Seseorang kemudian menarik saya dan membawa saya ke ambulans, lalu ke rumah sakit," ujarnya.

Ramesh menderita luka serius akibat benturan, termasuk cedera di dada, mata, dan kaki. Ia menjadi satu-satunya saksi mata yang selamat dari tragedi tersebut.

Kapten Sabharwal, pilot senior dengan pengalaman lebih dari 22 tahun, tercatat memiliki lebih dari 8.200 jam terbang. Rekan-rekannya menggambarkan dirinya sebagai sosok yang pendiam, tekun, dan profesional. Ia seharusnya pensiun dalam beberapa bulan mendatang dan berencana untuk merawat ayahnya yang berusia 90 tahun. Sabharwal juga memiliki saudara perempuan di Delhi, yang kedua putranya berprofesi sebagai pilot komersial.

Kopilot Clive Kundar, juga seorang pilot berpengalaman, memiliki sekitar 1.100 jam terbang. Kombinasi pengalaman kedua pilot mencapai sekitar 9.000 jam terbang, menunjukkan tingkat profesionalisme yang tinggi di kokpit. Kundar diketahui memiliki hubungan keluarga dengan aktor Bollywood Vikrant Massey. Massey mengungkapkan dukungannya kepada para korban kecelakaan di media sosial, menyebut Kundar sebagai "putra paman saya".

Investigasi lebih lanjut sedang berlangsung untuk menentukan penyebab pasti dari hilangnya daya dorong yang dilaporkan oleh pilot. Pihak berwenang sedang menganalisis data dari kotak hitam pesawat dan melakukan wawancara dengan saksi mata serta pihak-pihak terkait untuk mengungkap semua fakta yang berkaitan dengan kecelakaan tragis ini.

Berikut adalah poin-poin penting dari berita ini:

  • Pesawat Air India Boeing 787 Dreamliner jatuh setelah lepas landas dari Ahmedabad.
  • Pilot melaporkan hilangnya daya dorong sesaat sebelum kecelakaan.
  • Lebih dari 240 orang tewas, hanya satu penumpang yang selamat.
  • Pilot dan kopilot adalah pilot berpengalaman dengan ribuan jam terbang.
  • Investigasi sedang berlangsung untuk menentukan penyebab kecelakaan.