Jeratan Utang Usai Backpacking: Mengapa Bisa Terjadi?
Backpacking, sebuah gaya perjalanan yang identik dengan kebebasan, petualangan, dan penghematan, kini tak jarang berujung pada masalah finansial. Alih-alih kembali dengan cerita dan pengalaman baru, sebagian backpacker justru harus bergelut dengan tumpukan utang.
Fenomena ini tentu mengundang pertanyaan. Mengapa seseorang yang memilih gaya hidup hemat seperti backpacking justru bisa terjerat utang? Berikut adalah beberapa faktor yang menjadi penyebab utama:
-
Perencanaan Anggaran yang Tidak Matang: Salah satu kesalahan paling umum adalah kurangnya perencanaan anggaran yang realistis dan terperinci. Banyak backpacker terlalu fokus pada mencari tiket pesawat murah atau promo akomodasi, namun melupakan biaya-biaya lain seperti transportasi lokal, makan, biaya masuk tempat wisata, dan pengeluaran tak terduga lainnya. Akibatnya, mereka kehabisan dana di tengah perjalanan dan terpaksa menggunakan kartu kredit atau pinjaman online.
-
Terjebak dalam Tren dan Gaya Hidup: Media sosial memiliki peran besar dalam membentuk tren perjalanan. Banyak backpacker merasa terdorong untuk mengunjungi tempat-tempat populer dan kekinian hanya demi konten media sosial, tanpa mempertimbangkan anggaran yang dimiliki. Gaya hidup hedonistik selama liburan, seperti makan di restoran mewah atau membeli barang-barang bermerek, juga dapat dengan cepat menguras dompet.
-
Ketergantungan pada Kartu Kredit: Kartu kredit sering kali menjadi penyelamat saat kehabisan uang di tengah perjalanan. Namun, tanpa pengelolaan yang bijak, kartu kredit dapat menjadi bumerang. Bunga yang tinggi dan biaya-biaya lainnya dapat membuat utang semakin menumpuk.
-
Kurangnya Riset: Sebelum memulai perjalanan, penting untuk melakukan riset mendalam tentang destinasi yang akan dikunjungi. Cari tahu tentang opsi transportasi murah, tempat makan yang terjangkau, dan akomodasi yang sesuai dengan anggaran. Kurangnya riset dapat membuat backpacker terpaksa memilih opsi yang lebih mahal karena keterbatasan informasi.
-
Pinjaman Online (Pinjol) sebagai Solusi Instan: Demi memenuhi keinginan untuk liburan atau gaya hidup yang mewah, beberapa backpacker nekat mengambil pinjaman online. Padahal, pinjaman online sering kali memiliki bunga yang sangat tinggi dan berpotensi menjerat dalam masalah keuangan yang lebih serius.
Oleh karena itu, penting bagi para backpacker untuk merencanakan perjalanan dengan matang, mengendalikan pengeluaran, dan menghindari gaya hidup hedonistik. Dengan begitu, backpacking akan tetap menjadi pengalaman yang menyenangkan dan tak terlupakan, tanpa harus berakhir dengan masalah utang.