APINDO Dorong UMKM Naik Kelas: Lebih dari Sekadar Bertahan, Menuju Keberlanjutan

APINDO Dorong UMKM Naik Kelas: Lebih dari Sekadar Bertahan, Menuju Keberlanjutan

Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) menyatakan komitmennya untuk meningkatkan daya saing dan keberlanjutan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Ketua Umum APINDO, Shinta W. Kamdani, menekankan bahwa UMKM tidak boleh hanya sekadar bertahan, melainkan harus berkembang secara berkelanjutan dan memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional.

Penegasan ini disampaikan dalam acara Kick Off Diplomat Success Challenge Season 16, yang diadakan pada Jumat, 13 Juni 2025. Shinta menyoroti peran penting UMKM dalam perekonomian Indonesia, namun mengakui bahwa potensi besar tersebut belum dimanfaatkan secara optimal karena kurangnya dukungan sistematis.

"Kekuatan UMKM tidak akan berdampak panjang jika tidak didukung secara sistematis," ujarnya. Ia menambahkan bahwa salah satu tantangan utama yang dihadapi UMKM adalah keterbatasan akses ke sektor keuangan dan permodalan. Data menunjukkan bahwa lebih dari separuh UMKM (51%) mengalami kesulitan dalam mengakses sumber pendanaan yang memadai.

Selain masalah permodalan, UMKM juga menghadapi berbagai kendala lain, antara lain:

  • Keterbatasan pasar: UMKM seringkali kesulitan untuk memperluas jangkauan pasar mereka, baik di dalam maupun di luar negeri.
  • Kurangnya pengetahuan: Banyak pelaku UMKM yang kurang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk mempromosikan produk atau jasa mereka secara efektif.
  • Akses terbatas ke teknologi: UMKM seringkali kesulitan untuk mengakses alat produksi dan teknologi modern yang dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas mereka.

Shinta juga menyoroti rendahnya kontribusi UMKM terhadap ekspor nasional. Saat ini, UMKM hanya menyumbang sekitar 15,7% dari total ekspor Indonesia. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara lain seperti Thailand, di mana UMKM mampu menyumbang hingga 29% dari ekspor nasional mereka. APINDO melihat perlunya upaya lebih besar untuk mendorong UMKM agar lebih aktif terlibat dalam kegiatan ekspor.

Diplomat Success Challenge (DSC) merupakan salah satu program yang diharapkan dapat membantu UMKM untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut. Program ini, yang telah memasuki tahun ke-16, menyediakan safe space bagi para wirausahawan muda Indonesia untuk mengembangkan bisnis mereka yang berdampak positif bagi masyarakat. Dengan total dana hibah sebesar Rp 2,5 miliar, DSC telah berhasil menjaring lebih dari 160.000 proposal bisnis dari seluruh Indonesia dan secara konsisten menciptakan ekosistem kolaboratif yang mendukung pertumbuhan wirausaha berbasis nilai dan keberlanjutan.

APINDO berharap, melalui dukungan yang sistematis dan program-program seperti DSC, UMKM Indonesia dapat naik kelas, menjadi lebih berdaya saing, dan memberikan kontribusi yang lebih besar bagi perekonomian nasional. Fokus tidak lagi hanya pada survival, tetapi pada pertumbuhan dan keberlanjutan jangka panjang.