Konflik Israel-Iran Memanas: Pasar Global Bergejolak, Harga Minyak dan Emas Meroket, Aset Kripto dan Bursa Saham Terjun Bebas
Ketegangan Geopolitik Picu Volatilitas Pasar Global
Eskalasi konflik antara Israel dan Iran telah mengguncang pasar keuangan global, memicu lonjakan harga komoditas energi dan logam mulia, serta menyebabkan penurunan tajam pada aset kripto dan indeks saham utama di berbagai belahan dunia. Serangan yang dikabarkan menyasar fasilitas strategis di Iran, termasuk fasilitas nuklir dan pabrik rudal, meningkatkan kekhawatiran akan instabilitas regional dan gangguan pasokan.
Lonjakan Harga Minyak dan Emas
Reaksi pasar komoditas terhadap ketegangan ini sangat signifikan. Harga minyak mentah Brent melonjak hingga 7,4%, mencapai level tertinggi sejak Januari, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) juga mengalami kenaikan serupa. Kekhawatiran akan potensi pembalasan dari Iran dan dampaknya terhadap pasokan minyak global menjadi pendorong utama kenaikan ini.
Emas, sebagai aset safe haven, juga mengalami lonjakan harga. Harga emas spot naik 1%, mencapai level tertinggi dalam dua bulan terakhir. Kenaikan ini mencerminkan meningkatnya permintaan investor untuk aset yang dianggap aman di tengah ketidakpastian geopolitik.
Penurunan Aset Kripto dan Bursa Saham
Di sisi lain, pasar aset kripto mengalami tekanan jual yang besar. Harga Bitcoin anjlok di bawah US$105.000, dipicu oleh kombinasi ketegangan geopolitik dan likuidasi besar-besaran di pasar derivatif dan spot. Penurunan ini menyeret harga mata uang kripto lainnya, seperti Ethereum, XRP, dan Solana, yang juga mengalami penurunan signifikan.
Pasar saham global juga tidak luput dari dampak negatif eskalasi konflik. Bursa saham di Asia-Australia mengalami penurunan serentak. IHSG ditutup melemah 0,53%, sementara indeks Nikkei 225 Jepang, Kospi Korea Selatan, dan S&P/ASX 200 Australia juga mencatatkan penurunan.
Penurunan juga terjadi di bursa saham Hong Kong dan China. Indeks Hang Seng turun 0,59%, sementara CSI 300 China berakhir 0,72% lebih rendah.
Bursa saham Amerika Serikat juga dibuka di zona merah, dengan Dow Jones Industrial Average, S&P 500, dan Nasdaq Composite mengalami penurunan pada awal perdagangan. Sentimen risiko yang tertekan akibat ketegangan di Timur Tengah menjadi faktor utama yang membebani kinerja pasar saham global.
Berikut daftar penurunan indeks bursa saham:
- IHSG: -0.53%
- Nikkei 225: -0.89%
- Kospi: -0.87%
- S&P/ASX 200: -0.21%
- Hang Seng: -0.59%
- CSI 300: -0.72%
- Dow Jones: -0.90%
- S&P 500: -0.74%
- Nasdaq: -1.08%
Kondisi pasar global saat ini menunjukkan sensitivitas yang tinggi terhadap perkembangan geopolitik. Eskalasi konflik Israel-Iran telah menciptakan ketidakpastian yang signifikan, mendorong investor untuk mencari safe haven dan mengurangi eksposur terhadap aset berisiko. Implikasi jangka panjang dari konflik ini terhadap ekonomi global masih belum jelas, tetapi volatilitas pasar diperkirakan akan terus berlanjut selama ketegangan belum mereda.