Polres Pelabuhan Tanjung Priok Gencarkan Sosialisasi ODOL untuk Sopir Truk: Upaya Tekan Kemacetan dan Kecelakaan

markdown Dalam upaya menekan angka pelanggaran over dimension overload (ODOL) yang menjadi salah satu penyebab utama kemacetan dan kecelakaan di kawasan pelabuhan, Polres Pelabuhan Tanjung Priok menggelar sosialisasi intensif kepada para sopir truk. Kegiatan ini merupakan hasil sinergi antara kepolisian, Asosiasi Perusahaan Truk Indonesia (Aptrindo), dan Asosiasi Depo Kontainer Indonesia (Asdeki).

Sosialisasi yang berlangsung di Ruang Rapat Utama Polres Pelabuhan Tanjung Priok ini dihadiri oleh Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok AKBP Martuasah H. Tobing, Kasatlantas Polres Pelabuhan Tanjung Priok AKP Martha Catur, perwakilan Jasa Raharja Kanwil Jakarta, para pengusaha truk dari Aptrindo, pengelola depo dari Asdeki, serta jajaran Satlantas Polres Pelabuhan Tanjung Priok. Fokus utama sosialisasi adalah memberikan pemahaman mendalam kepada para sopir mengenai bahaya dan konsekuensi dari pelanggaran ODOL, serta pentingnya menjaga keselamatan berkendara.

AKBP Martuasah H. Tobing dalam sambutannya menyampaikan komitmen penuh Polres Pelabuhan Tanjung Priok dalam mendukung perbaikan sistem transportasi di wilayah pelabuhan. Ia menekankan bahwa sosialisasi ini bukan hanya sekadar formalitas, melainkan bagian dari upaya serius untuk menciptakan lalu lintas yang tertib, aman, dan lancar. "Kami mengimbau kepada para pelaku usaha untuk melakukan peremajaan kendaraan dan mengedukasi pengemudi terkait keselamatan berkendara," ujarnya.

AKP Martha Catur menambahkan, sinergi antara Polri dan seluruh pihak terkait sangat penting untuk mencegah terulangnya kemacetan parah yang sempat terjadi di kawasan pelabuhan. Ia juga menyoroti pentingnya kesadaran pengemudi dalam mematuhi peraturan dan standar operasional prosedur (SOP) untuk meminimalisir risiko kecelakaan.

Abdul Yacub, Ketua DPD Asdeki DKI Jakarta, mengungkapkan keprihatinannya terhadap waktu tunggu yang panjang di sejumlah depo yang menjadi salah satu faktor penyebab kemacetan. Ia berharap permasalahan ini dapat disuarakan secara terbuka dan dicari solusi bersama. "Saat ini waktu tunggu bisa mencapai 8 hingga 12 jam. Masalah bukan hanya di depo, tapi juga perilaku pengemudi seperti parkir sembarangan atau berhenti hanya untuk mengisi e-Toll," jelasnya.

Dalam sesi sosialisasi, Kepala Unit Keamanan, Keselamatan, Ketertiban dan Kelancaran Berlalu Lintas (Kanit Kamseltibcarlantas) Ipda Suhendra memberikan penjelasan detail mengenai dampak negatif dari over dimension dan overload. Ia menekankan bahwa pelanggaran ODOL tidak hanya merugikan diri sendiri, tetapi juga membahayakan pengguna jalan lain dan merusak infrastruktur jalan.

Lebih lanjut, AKBP Martuasah mengusulkan pembentukan grup komunikasi antar-stakeholder untuk mempercepat pertukaran informasi dan penanganan masalah. Ia juga menekankan beberapa tujuan penting dari sosialisasi ini, yaitu:

  • Meningkatkan kesadaran pengemudi tentang pentingnya keselamatan berkendara.
  • Mengurangi risiko kecelakaan lalu lintas dan kerja di wilayah pelabuhan.
  • Meningkatkan kepatuhan terhadap regulasi dan standar operasional prosedur (SOP).
  • Mendorong penerapan sistem manajemen mutu dalam operasional transportasi barang.

Perwakilan Jasa Raharja yang hadir dalam kegiatan ini juga sepakat dengan pentingnya edukasi berkendara yang aman, mengingat peningkatan angka kecelakaan akibat kelelahan pengemudi dan kondisi kendaraan yang kurang layak jalan.

Pertemuan ini berlangsung dinamis dengan berbagai usulan dan masukan dari para peserta. Perwakilan PT. Santam Truckindo Jaya mengusulkan penataan ulang jalur putar balik di wilayah Jakarta Utara, sementara perwakilan depo CCIS menekankan pentingnya komunikasi dan informasi yang jelas bagi para pengemudi, terutama terkait sistem pembayaran online yang masih membingungkan.

Kegiatan sosialisasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan kepatuhan para sopir truk terhadap peraturan ODOL, serta mendorong terciptanya sistem transportasi yang lebih aman, tertib, dan efisien di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok.