Sumatera Utara Bangun Kembali Jembatan Idano Noyo, Penghubung Tiga Kabupaten di Nias

Pemerintah Provinsi Sumatera Utara secara resmi memulai proyek pembangunan kembali Jembatan Idano Noyo, infrastruktur vital yang menghubungkan tiga kabupaten penting di Kepulauan Nias. Peletakan batu pertama proyek ini dilakukan pada hari Jumat, menandai dimulainya upaya besar untuk memulihkan konektivitas wilayah yang terputus akibat bencana banjir.

Jembatan Idano Noyo, yang sebelumnya roboh akibat terjangan banjir dahsyat pada awal Maret 2025, merupakan urat nadi transportasi bagi masyarakat di Nias. Keruntuhannya tidak hanya melumpuhkan aktivitas ekonomi, tetapi juga menimbulkan kesulitan besar bagi warga yang harus menyeberangi sungai dengan cara alternatif yang memakan waktu dan biaya.

Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, dalam sambutannya saat groundbreaking, menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk membangun kembali jembatan dengan standar kualitas tertinggi. Jembatan ini akan dibangun dengan standar kelas A, setara dengan jembatan-jembatan yang ada di jalan nasional.

"Pembangunan jembatan ini merupakan prioritas utama kami untuk memulihkan konektivitas dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Nias," ujar Bobby. "Kami akan memastikan bahwa jembatan ini dibangun dengan kokoh dan tahan lama, sehingga dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat."

Jembatan Idano Noyo yang baru akan dibangun dengan teknik abutment tanpa tiang tengah, memiliki panjang total 95 meter dan lebar 9 meter. Lebar tersebut mencakup badan jalan selebar 7 meter dan trotoar selebar 1 meter di kedua sisi, sehingga memberikan ruang yang memadai bagi kendaraan dan pejalan kaki. Proyek ini menelan anggaran sebesar Rp 46,7 miliar dan ditargetkan selesai pada Desember 2025. Gubernur Bobby Nasution meminta dukungan dari semua pihak agar proyek ini dapat berjalan dengan lancar dan selesai tepat waktu.

Seorang warga Nias Barat, Sri Astriany Gulo, mengungkapkan kelegaannya atas dimulainya pembangunan kembali jembatan. Ia menuturkan bahwa sejak jembatan roboh, ia dan warga lainnya harus menggunakan perahu untuk menyeberangi sungai, yang memakan waktu dan biaya yang tidak sedikit.

"Kami sangat berharap jembatan ini segera selesai dibangun," kata Sri. "Keberadaan jembatan ini sangat penting bagi kami untuk memudahkan akses ke berbagai tempat dan meningkatkan aktivitas ekonomi."

Proyek pembangunan kembali Jembatan Idano Noyo ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat Nias. Selain memulihkan konektivitas dan meningkatkan aktivitas ekonomi, jembatan ini juga diharapkan dapat meningkatkan akses masyarakat ke berbagai layanan publik seperti pendidikan dan kesehatan. Pembangunan jembatan ini juga akan diikuti dengan perbaikan jalan yang ada di Nias dengan anggaran Rp 204 miliar.