Kabupaten Sumbawa Berjuang Menekan Angka Tuberkulosis: Ratusan Pasien Terdata, Belasan Meninggal Dunia
Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, tengah menghadapi tantangan serius dalam penanganan tuberkulosis (TBC). Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa mencatat, hingga pertengahan tahun 2025, terdapat 420 kasus TBC yang terdata. Angka ini menjadi perhatian utama, mengingat TBC merupakan penyakit menular yang dapat menyebabkan komplikasi serius hingga kematian.
Dari total kasus yang terdata, 104 pasien masih aktif menjalani pengobatan. Kabar duka juga menyelimuti, dengan 15 pasien dilaporkan meninggal dunia akibat TBC dalam periode waktu yang sama. Data ini menyoroti urgensi penanganan TBC yang komprehensif dan berkelanjutan di wilayah tersebut.
Sarip Hidayat, Kepala Bidang P3PL Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa, mengungkapkan bahwa pihaknya mengintensifkan strategi eliminasi TBC melalui program "TOSS TBC" (Temukan Obati Sampai Sembuh TBC). Program ini berfokus pada:
- Penemuan Kasus Aktif: Mencari dan mendeteksi sebanyak mungkin kasus TBC di masyarakat.
- Diagnosis Tepat: Memastikan diagnosis TBC ditegakkan secara akurat dan cepat.
- Pengobatan Intensif: Memberikan pengobatan yang efektif dan sesuai standar kepada pasien TBC.
- Penyembuhan Total: Memastikan pasien TBC sembuh sepenuhnya untuk memutus rantai penularan.
Dari 104 pasien yang saat ini menjalani pengobatan, terdapat 9 kasus TBC resisten obat (RO), yang memerlukan penanganan khusus dan lebih intensif. Resistensi obat menjadi tantangan tersendiri dalam penanganan TBC, karena membutuhkan regimen pengobatan yang lebih kompleks dan mahal.
Pemerintah menargetkan NTB bebas TBC pada tahun 2030. Untuk mencapai target ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa melakukan berbagai upaya:
- Investigasi Kontak: Melacak dan memeriksa orang-orang yang kontak erat dengan pasien TBC, terutama di lingkungan berisiko seperti lembaga pemasyarakatan dan keluarga pasien.
- Pemeriksaan Kelompok Rentan: Melakukan pemeriksaan TBC pada kelompok rentan seperti penderita diabetes melitus dan HIV/AIDS.
- Edukasi Masyarakat: Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang TBC, gejala, cara penularan, dan pentingnya pengobatan.
Sarip Hidayat menjelaskan ciri-ciri TBC antara lain:
- Batuk yang berlangsung lebih dari dua minggu
- Sesak napas
- Berkeringat di malam hari tanpa aktivitas fisik yang jelas.
Jika masyarakat mengalami gejala-gejala tersebut, Sarip Hidayat menyarankan untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat. Pemeriksaan mikroskopis dahak atau tes cepat molekuler dapat membantu mendeteksi keberadaan bakteri TBC.
Sayangnya, ketersediaan alat tes TBC masih terbatas. Saat ini, alat tes hanya tersedia di RSUD Sumbawa dan UPT Puskesmas Unit I Sumbawa. Hal ini menjadi kendala dalam mempercepat diagnosis TBC di seluruh wilayah Kabupaten Sumbawa.
Petugas kesehatan juga aktif melakukan edukasi kepada masyarakat dengan memberikan pot skotum untuk pengujian dahak. Pasien TBC yang terdiagnosis positif akan mendapatkan pengobatan gratis hingga sembuh.
Kepatuhan terhadap protokol kesehatan, terutama di tengah pandemi Covid-19, juga ditekankan untuk mengurangi penularan TBC. Masyarakat diimbau untuk rutin memeriksa kesehatan mereka, terutama untuk mendeteksi TBC laten.
Kecamatan Sumbawa menjadi wilayah dengan kasus TBC tertinggi dalam beberapa tahun terakhir, yang dipengaruhi oleh kepadatan penduduk dan mobilitas yang tinggi. Penularan TBC melalui droplet udara dapat terjadi dengan mudah di ruang publik tanpa penerapan protokol kesehatan yang memadai.
Sarip Hidayat menjelaskan bahwa pasien TBC yang sudah sembuh tidak akan menularkan penyakit lagi. Fase pengobatan TBC berlangsung selama enam bulan, dengan fase intensif dan aktif di mana pasien harus minum obat secara teratur. Kendala yang sering dihadapi adalah pasien menghentikan pengobatan setelah merasa sembuh, padahal pengobatan harus dilanjutkan hingga selesai untuk mencegah resistensi obat dan kekambuhan.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan, Pemerintah Kabupaten Sumbawa berharap dapat menekan angka TBC dan mencapai target eliminasi TBC pada tahun 2030.