Bom Pintar B250ST: Industri Pertahanan Nasional Unjuk Gigi, Siap Diuji TNI AU dengan Jangkauan 70 Km

Industri pertahanan dalam negeri kembali menorehkan catatan penting dengan diperkenalkannya bom pintar (smart bomb) B250ST oleh PT Sari Bahari. Inovasi ini dipamerkan dalam ajang Indo Defence 2025 yang berlangsung di JI Expo Kemayoran, Jakarta, pada 11-14 Juni.

Bom pintar B250ST merupakan pengembangan signifikan dari bom konvensional BNT-250 yang selama ini menjadi andalan TNI Angkatan Udara (AU). Perbedaan utama terletak pada penambahan sistem pemandu (guidance kit) yang memungkinkan bom untuk mencapai sasaran dengan presisi tinggi, tanpa mengharuskan pesawat tempur mendekati target secara langsung.

"Dengan smart kit ini, pesawat dapat meluncurkan bom dari luar area pertahanan musuh," ujar Putra Prathama, Vice President Director PT Sari Bahari, saat ditemui di sela-sela pameran. Kemampuan ini memberikan keuntungan taktis yang besar, karena mengurangi risiko pesawat tempur terpapar oleh sistem pertahanan udara musuh.

Fleksibilitas dan Akurasi Tinggi

Salah satu keunggulan utama B250ST adalah fleksibilitasnya. Bom ini dirancang agar kompatibel dengan berbagai jenis pesawat tempur, baik yang menggunakan standar NATO maupun standar Rusia. Hal ini dicapai melalui desain suspension lock (cantolan bom) yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing pesawat.

"Sistem lock-nya bisa cocok untuk NATO dan non-NATO," jelas Putra, menggarisbawahi kemampuan adaptasi bom pintar ini.

Dari segi navigasi, B250ST mengandalkan kombinasi sistem INS (Inertial Navigation System) dan GNSS (Global Navigation Satellite System), termasuk GPS. Kombinasi ini memberikan akurasi tinggi dalam penentuan posisi dan navigasi. Setelah koordinat target dimasukkan, bom dapat meluncur menuju sasaran dengan tepat, bahkan dari jarak hingga 70 kilometer. Jangkauan ini bergantung pada ketinggian peluncuran dan konfigurasi teknis lainnya.

Daya Ledak dan Desain Aerodinamis

Untuk daya ledak, B250ST tetap menggunakan bom konvensional BNT-250. Radius efektif atau daya rusaknya diklaim mencapai 100 meter. Desain bom ini juga unik, dengan sayap yang menyerupai pesawat mini. Fungsi utama sayap ini adalah untuk memperluas jangkauan tempur. Berdasarkan simulasi, jangkauan normal bom ini mencapai 50 kilometer, dan dapat ditingkatkan hingga 70 kilometer tergantung pada ketinggian saat dilepaskan.

Siap Diuji TNI AU

PT Sari Bahari telah menyatakan kesiapannya untuk mengajukan proses uji dan sertifikasi B250ST kepada TNI AU. "Kami sudah menyampaikan niatan bahwa bom ini siap untuk diuji oleh TNI AU dan disertifikasi untuk kepentingan TNI AU," kata Putra. Proses uji dan sertifikasi ini akan dilakukan sesuai prosedur internal TNI AU dan Kementerian Pertahanan.

Kerja Sama Teknologi dan Produksi Lokal

Pengembangan bom pintar ini melibatkan kerja sama teknologi dengan Uni Emirat Arab (UEA). PT Sari Bahari mengakuisisi blueprint dari kelompok ilmuwan multinasional di UEA untuk kemudian diproduksi secara lokal di Indonesia. Targetnya, produksi penuh di dalam negeri dapat dimulai pada tahun 2030. Langkah ini menunjukkan komitmen Indonesia untuk meningkatkan kemandirian dalam industri pertahanan dan mengurangi ketergantungan pada impor.

B250ST menjadi bukti nyata kemampuan industri pertahanan nasional dalam berinovasi dan mengembangkan teknologi mutakhir. Kehadirannya diharapkan dapat memperkuat kemampuan TNI AU dan meningkatkan pertahanan negara secara keseluruhan.