Serangkaian Ilmuwan Nuklir Iran Jadi Target Pembunuhan: Diduga Keterlibatan Mossad
Selama beberapa dekade terakhir, serangkaian ilmuwan nuklir Iran telah menjadi korban pembunuhan misterius, memicu spekulasi dan tuduhan yang mengarah pada badan intelijen Israel, Mossad. Meskipun Israel jarang secara terbuka mengakui keterlibatan dalam operasi semacam itu, serangkaian peristiwa ini telah meningkatkan ketegangan regional dan memperumit upaya internasional untuk memantau program nuklir Iran.
Berikut adalah daftar beberapa ilmuwan nuklir Iran yang tewas dalam insiden yang diduga terkait dengan aktivitas intelijen asing:
-
Ardeshir Hosseinpour (Januari 2007): Seorang fisikawan nuklir dan dosen di Universitas Shiraz dan Universitas Teknologi Malek Ashtar, Hosseinpour ahli dalam elektromagnetisme dan tokoh penting dalam penelitian nuklir Iran. Kematiannya, yang secara resmi dinyatakan sebagai akibat kebocoran gas, dicurigai oleh intelijen Iran sebagai hasil operasi Mossad.
-
Masoud Ali Mohammadi (Januari 2010): Seorang profesor fisika di Universitas Teheran dengan spesialisasi dalam fisika partikel dan bidang kuantum, Mohammadi terlibat dalam program penelitian nuklir yang terkait dengan Garda Revolusi Iran. Ia tewas akibat bom jarak jauh yang dipasang pada sepeda motor di dekat rumahnya di Teheran. Iran menuduh Israel dan Amerika Serikat bertanggung jawab atas pembunuhannya.
-
Majid Shahriari (November 2010): Seorang profesor teknik nuklir di Universitas Shahid Beheshti, Shahriari merupakan tokoh kunci dalam program nuklir Iran. Ia tewas ketika bom magnetik yang ditempelkan ke mobilnya meledak di tengah lalu lintas Teheran. Iran menyalahkan rezim Zionis dan Barat atas serangan tersebut.
-
Darioush Rezaeinejad (Juli 2011): Seorang kandidat doktor teknik elektro dan peneliti di fasilitas keamanan nasional, Rezaeinejad dilaporkan mengerjakan sakelar tegangan tinggi yang penting untuk pemicu hulu ledak nuklir. Ia ditembak mati oleh dua pria bersenjata bersepeda motor di luar rumahnya di Teheran. Meskipun pejabat Iran membantah keterlibatan nuklirnya, sumber asing mengaitkannya dengan program tersebut.
-
Mostafa Ahmadi Roshan (Januari 2012): Seorang lulusan teknik kimia dan pengawas di fasilitas pengayaan uranium Natanz, Roshan merupakan tokoh kunci dalam upaya pengayaan nuklir Iran. Ia tewas ketika bom magnetik dipasang di mobilnya di Teheran.
-
Mohsen Fakhrizadeh (November 2020): Dianggap sebagai arsitek program nuklir militer Iran, Fakhrizadeh adalah kepala Organisasi Inovasi dan Penelitian Pertahanan (SPND). Ia tewas dalam operasi canggih yang melibatkan senapan mesin bertenaga AI yang dikendalikan dari jarak jauh dan dipasang pada truk pikap di dekat Teheran.
-
Juni 2025: Laporan terbaru mengklaim bahwa Israel telah melancarkan serangan yang menewaskan enam ilmuwan nuklir Iran: Abdolhamid Minouchehr, Ahmadreza Zolfaghari, Seyed Amirhossein Feqhi, Motlabizadeh, Mohammad Mehdi Tehranchi, dan Fereydoun Abbasi.
Serangkaian pembunuhan ini, yang seringkali dilakukan dengan presisi dan kecanggihan, telah menimbulkan pertanyaan serius tentang keamanan ilmuwan nuklir Iran dan kemampuan intelijen asing untuk beroperasi di dalam Iran. Tuduhan terhadap Mossad menambah lapisan kompleksitas pada hubungan yang sudah tegang antara Iran dan Israel, dan meningkatkan kekhawatiran tentang potensi eskalasi konflik regional.