Guru di Purbalingga Menginginkan Transfer Tunjangan Profesi Bulanan untuk Kebutuhan Mendesak

Aspirasi Guru Purbalingga: Tunjangan Profesi Bulanan untuk Kesejahteraan yang Lebih Baik

Purbalingga, Jawa Tengah - Sejumlah guru di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, menyampaikan aspirasi agar pemerintah mempertimbangkan perubahan mekanisme penyaluran tunjangan profesi guru (TPG). Mereka berharap TPG dapat ditransfer langsung ke rekening masing-masing setiap bulan, bukan per tiga bulan seperti yang berlaku saat ini. Alasan utama di balik permintaan ini adalah agar tunjangan tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari yang mendesak.

Hastin Widiyanti, seorang kepala sekolah sekaligus guru di SDN 1 Pagerandong, mengungkapkan bahwa transfer TPG bulanan akan sangat membantu guru dalam mengelola keuangan mereka. "Harapannya, TPG bisa masuk ke rekening guru setiap bulan, tidak perlu menunggu tiga bulan sekali," ujarnya saat acara Press Tour Kemendikdasmen di SMPN 1 Purbalingga.

Senada dengan Hastin, Kusman Supriyatno dan Yohana Kristianti, guru di SMP Negeri 1 Purbalingga, juga menyuarakan harapan serupa. Kusman menjelaskan bahwa banyak guru di sekolahnya yang menginginkan pencairan TPG bulanan karena berbagai alasan, termasuk untuk memenuhi kebutuhan hidup yang mendesak. Ia mengakui bahwa meskipun TPG yang cair setiap tiga bulan memiliki nominal yang besar, kebutuhan guru selama tiga bulan juga tidak kalah besarnya.

"Jika TPG cair setiap bulan, keuntungannya akan lebih terasa karena guru tidak perlu menunggu terlalu lama," kata Kusman. Ia menambahkan bahwa para guru sangat mendukung program pemerintah, terutama yang berkaitan dengan percepatan pencairan tunjangan.

Yohana Kristianti menambahkan bahwa pencairan TPG setiap tiga bulan sekali dapat menimbulkan kecemburuan sosial di antara profesi lain. Ia mencontohkan guru-guru di bawah Kementerian Agama (Kemenag) yang sudah menerima TPG setiap bulan. "Guru Kemenag sudah menerima TPG bulanan, sehingga tidak ada gejolak. Namun, ketika guru di bawah Kemendikdasmen menerima sertifikasi dengan jumlah yang besar setiap tiga bulan, hal ini seringkali menjadi perhatian pihak lain," ungkapnya.

Apresiasi atas Peningkatan Efisiensi Penyaluran TPG

Meski berharap TPG dapat ditransfer setiap bulan, para guru tetap mengapresiasi perbaikan yang telah dilakukan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dalam proses penyaluran TPG. Hestin Widiyanti menyebutkan bahwa pencairan tunjangan saat ini lebih cepat dan prosedurnya lebih mudah dibandingkan sebelumnya.

"Dulu, kami menerima TPG pada bulan April, tetapi sekarang lebih cepat beberapa minggu, yaitu pada bulan Maret. Selain itu, prosedurnya juga lebih mudah," jelasnya.

Rina Eka Yuliyanti, seorang guru SMP Negeri 5 Purbalingga, juga merasakan hal yang sama. Ia mengaku bahwa ini adalah kali pertama ia menerima TPG. Meskipun demikian, ia sering mendengar cerita dari rekan-rekannya bahwa proses pencairan TPG saat ini lebih mudah. Para guru cukup membuka laman Info GTK dan melakukan konfirmasi rekening.

"Kami hanya perlu membuka Info GTK dan mengkonfirmasi rekening, apakah itu benar rekening kami. Dulu, prosesnya tidak seperti ini, ada tahapan lain. Jadi, saya merasa prosesnya lebih mudah karena semua informasi tersedia di Info GTK," beber Rina.

Ketepatan waktu pencairan TPG menjadi manfaat yang paling dirasakan oleh para guru. Kusman Supriyatno menceritakan bahwa dahulu, guru-guru di daerah seringkali menjadi penerima TPG paling akhir. "Dulu, sering terjadi saling ejek dengan teman-teman dari kabupaten lain terkait keterlambatan pencairan TPG. Terutama, guru dari Purbalingga seringkali menerima TPG lebih lambat dibandingkan kabupaten lain," ungkapnya.

Namun, kini cerita tersebut menjadi kenangan lucu bagi Kusman. Ia bersyukur karena tunjangan dapat cair langsung ke rekeningnya tanpa harus menunggu lama, sehingga dana tersebut dapat langsung dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan.