Kementerian Kesehatan Dorong Peran Suami dalam Pencegahan Kanker Serviks pada Istri
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) menekankan pentingnya peran aktif suami dalam mendukung istri untuk menjalani pemeriksaan risiko kanker serviks. Imbauan ini dilatarbelakangi oleh tingginya angka kejadian kanker serviks di Indonesia yang masih menjadi masalah kesehatan serius.
Data menunjukkan bahwa setiap hari, puluhan perempuan di Indonesia meninggal dunia akibat kanker serviks. Kondisi ini menempatkan kanker serviks sebagai salah satu jenis kanker yang paling banyak diderita dan menyebabkan kematian pada perempuan. Kanker serviks sendiri merupakan penyakit yang berkembang akibat pertumbuhan sel abnormal di leher rahim yang membentuk tumor ganas. Infeksi Human Papillomavirus (HPV) menjadi penyebab utama terjadinya kanker serviks. Oleh karena itu, deteksi dini melalui skrining menjadi sangat penting.
Dalam upaya menekan angka kejadian kanker serviks, Kemenkes RI telah memasukkan vaksin HPV ke dalam program imunisasi nasional untuk anak usia sekolah dasar (SD) kelas 5 dan 6. Selain itu, wanita dewasa usia 30 hingga 69 tahun sangat disarankan untuk menjalani skrining kanker serviks dengan metode HPV DNA. Skrining ini dapat dilakukan di Puskesmas, sejalan dengan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang dicanangkan oleh pemerintah.
Direktur Penanggulangan Penyakit Tidak Menular Kemenkes RI, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid., menyampaikan bahwa dukungan suami sangat penting agar para wanita Indonesia tidak merasa malu atau takut untuk melakukan tes HPV DNA. Ketakutan akan hasil pemeriksaan seringkali menjadi penghalang utama bagi wanita untuk melakukan skrining. Padahal, deteksi dini dan penanganan yang cepat dapat meningkatkan kualitas hidup dan menurunkan risiko kematian akibat kanker serviks.
"Kita berharap para perempuan Indonesia tidak malu melakukan ini dan mendapatkan dukungan suami agar perempuan mau tes DNA HPV supaya bisa terlindungi dari kanker leher rahim," ungkap dr. Nadia.
Kemenkes RI terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pencegahan dan deteksi dini kanker serviks. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk keluarga, sangat diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.
Berikut adalah langkah-langkah pencegahan dan deteksi dini kanker serviks yang dapat dilakukan:
- Vaksinasi HPV: Vaksinasi HPV sangat efektif untuk mencegah infeksi HPV yang menjadi penyebab utama kanker serviks. Vaksinasi diberikan pada anak perempuan usia 9-14 tahun sebelum aktif berhubungan seksual.
- Skrining Kanker Serviks: Skrining kanker serviks secara teratur, terutama bagi wanita usia 30-69 tahun, dapat mendeteksi perubahan sel abnormal pada leher rahim sejak dini. Metode skrining yang umum digunakan adalah Pap smear dan tes HPV DNA.
- Perilaku Seksual Sehat: Menghindari perilaku seksual berisiko, seperti berganti-ganti pasangan, dapat mengurangi risiko infeksi HPV.
- Berhenti Merokok: Merokok dapat meningkatkan risiko terkena kanker serviks.
- Menjaga Kebersihan Organ Intim: Menjaga kebersihan organ intim dapat membantu mencegah infeksi HPV.
Dengan melakukan langkah-langkah pencegahan dan deteksi dini, diharapkan angka kejadian kanker serviks di Indonesia dapat terus ditekan.