TikTok Tanggapi Keluhan Pedagang Terkait Integrasi Pusat Penjualan Tokopedia-TikTok Shop
Integrasi pusat penjualan (seller center) Tokopedia dan TikTok Shop menuai respons dari TikTok, menyusul keluhan sejumlah pedagang di platform Tokopedia. Para pedagang tersebut menyuarakan kekhawatiran mereka terkait kompleksitas sistem pengelolaan toko terpadu yang baru.
Juru Bicara TikTok menegaskan bahwa penyatuan pusat penjualan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk meningkatkan pelayanan kepada para penjual, mitra, dan pelanggan di seluruh Indonesia. Langkah ini diambil sebagai wujud komitmen ByteDance Ltd, pemilik baru Tokopedia setelah akuisisi dari GOTO, untuk memperkuat investasi di Indonesia dan mendorong pertumbuhan serta inovasi yang berkesinambungan.
"Kami ingin menekankan bahwa upaya integrasi kami, termasuk penggabungan pusat penjual bertujuan untuk memperkuat nilai yang diberikan kedua brand kepada penjual, mitra, dan pelanggan di seluruh Indonesia," ungkap Juru Bicara TikTok.
Pihaknya menyadari bahwa proses integrasi ini akan membawa perubahan dan potensi pertanyaan. Fokus utama perusahaan saat ini adalah memaksimalkan sinergi antara TikTok Shop dan Tokopedia untuk memberikan layanan yang optimal kepada berbagai segmen pengguna.
Sebelumnya, keluhan sempat dilontarkan oleh Achmad Sholichin, pemilik By Una Magelang. Ia mengungkapkan preferensinya terhadap platform Tokopedia karena fitur-fiturnya yang dianggap lebih sederhana dan efektif dalam menjangkau pasar yang lebih luas. Sholichin mengaku belum familiar dengan fitur-fitur yang ditawarkan oleh pusat penjualan gabungan Tokopedia dan TikTok Shop. Proses adaptasi ini dikhawatirkan akan berdampak pada penurunan pendapatan.
"Karena memang beda gitu, karena memang dari dulu udah seneng. Karena Tokopedia itu kenapa alasan pertama belum gabung ke Tiktok Shop (seller center)," jelas Sholichin.
Menurutnya, Tokopedia telah memiliki pasar tersendiri dengan basis pelanggan yang kuat. Hal ini memberikan peluang bagi para penjual seperti dirinya untuk lebih mudah memasarkan produk mereka. Integrasi pusat penjualan dinilai dapat menghambat upaya tersebut.
Berikut adalah poin-poin yang menjadi perhatian pedagang:
- Kompleksitas Sistem: Sistem pengelolaan toko terpadu dianggap rumit dan membutuhkan waktu untuk dipelajari.
- Perbedaan Platform: Tokopedia dan TikTok Shop memiliki karakteristik dan basis pelanggan yang berbeda.
- Dampak Penjualan: Proses adaptasi dikhawatirkan akan berdampak pada penurunan pendapatan.
TikTok menegaskan komitmennya untuk terus berinvestasi di Tokopedia dan Indonesia, serta berupaya untuk menjawab kekhawatiran para pedagang dan memastikan proses integrasi berjalan lancar.