Sinergi Pemerintah dan Raksasa Teknologi Dorong Transformasi Digital UMKM
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko PM) berkolaborasi dengan dua perusahaan teknologi global, Google dan Meta, untuk meluncurkan program akselerasi digital yang ditujukan bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta koperasi di Indonesia. Program bertajuk "Bootcamp Perintis Berdaya" ini dirancang untuk meningkatkan daya saing UMKM dalam era digital yang semakin kompetitif.
Bootcamp ini akan menghadirkan serangkaian pelatihan intensif yang dipandu oleh para ahli di berbagai bidang. Materi yang disajikan mencakup strategi ekspansi pasar digital, termasuk menembus pasar ekspor, teknik pemasaran dan branding yang efektif, manajemen keuangan yang sehat, serta akses ke berbagai sumber pembiayaan. Inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen Kemenko PM dalam menciptakan ekosistem yang kondusif bagi pemberdayaan ekonomi masyarakat, dengan memperkuat kapasitas UMKM dan membuka akses ke sumber daya yang dibutuhkan, baik dari sektor publik maupun swasta.
Deputi Bidang Koordinasi Perekonomian Masyarakat dan Perlindungan Pekerja Migran Kemenko PM, Leontinus Alpha Edison, menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, industri, dan masyarakat dalam membangun ekosistem yang kuat bagi para pelaku usaha, terutama di sektor digital. Melalui Bootcamp Perintis Berdaya, UMKM diharapkan dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang relevan, mulai dari pemahaman dasar tentang teknologi digital (literasi digital), strategi pemasaran online yang efektif, hingga penguatan merek (branding) yang membedakan mereka dari pesaing.
Leontinus menjelaskan bahwa Program Perintis Berdaya 2025 merupakan kelanjutan dari upaya Kemenko PM dalam memperkuat ekosistem pemberdayaan UMKM, koperasi, dan usaha kecil lainnya. Tujuannya adalah untuk memberikan solusi yang tepat bagi pelaku usaha agar mereka dapat tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan. Program ini diharapkan dapat membantu UMKM mengatasi berbagai tantangan yang mereka hadapi dalam era digital, seperti kurangnya pengetahuan tentang teknologi, kesulitan dalam memasarkan produk secara online, dan keterbatasan akses ke pembiayaan.
Peran Google dan Meta
Dalam Bootcamp Perintis Berdaya, Google akan fokus pada pelatihan mengenai pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) melalui teknologi Gemini. Gemini dirancang sebagai alat yang praktis dan mudah diakses oleh pelaku usaha untuk membantu mereka berekspansi ke pasar global. Pelatihan ini mencakup cara menyusun email profesional, membuat materi pemasaran yang kreatif, serta menganalisis data bisnis untuk mengidentifikasi peluang-peluang baru.
Putri dari pihak Google menyatakan, melalui peluncuran Gemini Academy untuk pelaku usaha, pihaknya ingin membimbing bisnis-bisnis tersebut dalam memanfaatkan perkembangan teknologi baru dan memastikan mereka siap menghadapi masa depan yang didukung oleh AI. Google berharap bahwa pelatihan ini dapat meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan kemampuan UMKM untuk menjangkau pelanggan yang lebih luas, baik di dalam negeri maupun di pasar internasional.
Sementara itu, Meta akan memberikan pelatihan mengenai penguatan strategi branding dan pemasaran digital. Meta menekankan bahwa media sosial merupakan sarana yang efektif bagi UMKM untuk tumbuh dengan cepat dan terhubung langsung dengan konsumen. Pelatihan ini akan mendorong peserta untuk memanfaatkan media sosial sebagai alat untuk membangun kepercayaan konsumen, memperluas jangkauan pasar, dan menciptakan interaksi yang autentik antara pelaku usaha dan pelanggan.
Peserta juga akan diajarkan cara membuat konten visual yang menarik, merancang kampanye promosi digital yang tepat sasaran, serta mengukur efektivitas strategi pemasaran mereka melalui berbagai platform media sosial. Meta meyakini bahwa keterampilan kreatif sangat penting untuk kegiatan pemasaran di era digital, karena dapat membantu UMKM membangun kepercayaan konsumen dan mendorong pertumbuhan usaha.
Kemenko PM berharap bahwa program ini dapat memberikan peluang baru bagi UMKM, yang pada akhirnya akan berkontribusi pada penciptaan lapangan kerja, peningkatan taraf hidup masyarakat, dan pembangunan ekonomi nasional yang inklusif. Program ini juga didukung oleh berbagai perusahaan terkemuka yang akan berperan sebagai mentor, antara lain Artisan Professionnel, Olsera, Evlogia Advisory, Brodo, Havilla Tea, Cakap, Doughlab, dan Shopee International Indonesia.