Bandung Gandeng Tiongkok dalam Pengembangan SDM dan Teknologi Masa Depan

Pemerintah Kota Bandung terus berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di bidang teknologi melalui kolaborasi internasional, salah satunya dengan Republik Rakyat Tiongkok (RRT). Hal ini ditegaskan oleh Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, dalam sebuah pernyataan resmi. Bandung, sebagai bagian dari jaringan Kota Kreatif UNESCO, memprioritaskan inovasi, digitalisasi, dan pengembangan ekonomi sebagai fondasi utama pembangunan di masa depan.

Erwin menyatakan bahwa kerja sama dengan negara-negara yang memiliki ekosistem inovasi dan digitalisasi yang maju sangat penting untuk mewujudkan visi Bandung sebagai kota yang cerdas, kreatif, dan berkelanjutan. Salah satu fokus utama adalah kemitraan dengan Tiongkok, khususnya dalam rangka memperingati 75 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Tiongkok. Kolaborasi ini diharapkan dapat membekali generasi muda dengan keterampilan yang relevan untuk menghadapi tantangan global, sambil tetap menjunjung tinggi nilai-nilai budaya lokal.

Kota Shenzhen, yang merupakan kota kembar (sister city) Bandung, menjadi pusat perhatian dalam kerja sama pendidikan, termasuk program pertukaran pelajar. Program Baraya (Bandung Encouragement on Leadership, Youth and Innovation) yang melibatkan pelajar dari Shenzhen pada tahun 2024 adalah salah satu contoh konkret dari inisiatif ini. Erwin menekankan pentingnya memberikan kesempatan bagi anak muda Bandung dan Tiongkok untuk tumbuh dan belajar bersama melalui pertukaran pelajar, beasiswa, dan riset bersama di bidang teknologi dan perencanaan kota.

Selain pendidikan, kerja sama juga diperluas ke ranah budaya dan teknologi. Pemanfaatan media sosial seperti TikTok, Instagram, dan YouTube menjadi sarana penting untuk menjembatani pemahaman budaya antara generasi muda kedua negara. Melalui platform ini, mereka dapat saling mengenal budaya masing-masing, mulai dari drama, kuliner, hingga seni bela diri. Erwin menyebutnya sebagai diplomasi budaya generasi digital.

Potensi kolaborasi di bidang industri kendaraan listrik (EV) dan teknologi ramah lingkungan juga menjadi fokus utama. Kota Bandung terbuka untuk investasi, pelatihan teknisi, dan produksi lokal EV bersama perusahaan-perusahaan Tiongkok. Dengan demikian, Bandung bercita-cita menjadi kota percontohan untuk smart mobility di Indonesia. Saat ini, pemerintah kota aktif mendorong penggunaan transportasi hijau, termasuk bus listrik dan kendaraan dinas listrik, dan berharap dapat melibatkan perusahaan Tiongkok dalam membangun ekosistem EV yang berkelanjutan.