Eksplorasi Karya Sudjana Kerton: Pameran Retrospektif Setelah Dua Dekade Absen

Setelah absen selama 23 tahun dari dunia seni rupa, karya-karya monumental pelukis legendaris Sudjana Kerton kembali menyapa publik melalui sebuah pameran retrospektif yang bertajuk 'Harta Tersembunyi Sudjana Kerton'. Pameran ini bukan sekadar ajang untuk memamerkan lukisan, melainkan sebuah perjalanan menelusuri jejak kreatif Kerton dari era revolusi kemerdekaan hingga masa-masa produktifnya setelah kembali ke Indonesia.

Tjandra Kerton, putri sang maestro, mengungkapkan bahwa pameran ini merupakan wujud tanggung jawabnya untuk memperkenalkan kembali karya ayahnya kepada generasi muda. Menurutnya, nama Sudjana Kerton seolah meredup di tengah hiruk pikuk seni rupa modern Indonesia. Pameran yang berlangsung di Art:1 New Museum ini diharapkan dapat membangkitkan kembali apresiasi terhadap karya-karya Kerton yang sarat makna dan nilai sejarah.

Sudjana Kerton bukan hanya seorang pelukis, tetapi juga seorang ilustrator dan wartawan yang aktif pada masa revolusi kemerdekaan. Ia pernah bekerja di surat kabar Patriot di Yogyakarta, bersama tokoh-tokoh penting seperti Usmar Ismail. Sketsa-sketsanya yang menggambarkan suasana perang, wajah-wajah lelah pejuang, dan ketegangan dalam perundingan menjadi saksi bisu sejarah yang tak ternilai harganya.

Perjalanan hidup Kerton membawanya berkelana ke berbagai negara di Eropa dan Amerika selama lebih dari 25 tahun. Pengalaman ini turut memengaruhi gaya dan perspektif seninya. Sekembalinya ke Indonesia pada tahun 1976, ia memasuki periode yang dianggap sebagai puncak kariernya. Karya-karyanya pada masa ini mencerminkan pengamatannya terhadap kehidupan sosial dan politik Indonesia, serta kegelisahannya sebagai seorang seniman.

Pameran ini menjadi bagian dari rangkaian acara ArtMoments Jakarta 2025. Kurator pameran berharap bahwa eksibisi ini dapat menjadi pemantik diskusi dan apresiasi terhadap karya-karya Sudjana Kerton, serta mengingatkan kembali akan kontribusinya yang besar bagi perkembangan seni rupa Indonesia. Karya-karya Kerton yang kaya akan narasi dan emosi diharapkan dapat menginspirasi generasi muda untuk terus berkarya dan menghargai sejarah bangsa.

  • Era Revolusi Kemerdekaan: Lukisan dan sketsa yang menggambarkan semangat perjuangan dan kondisi sosial pada masa itu.
  • Perjalanan ke Luar Negeri: Pengaruh budaya Eropa dan Amerika terhadap gaya dan perspektif Kerton.
  • Periode Produktif di Indonesia: Karya-karya yang mencerminkan pengamatan terhadap kehidupan sosial dan politik Indonesia.
  • Gaya Lukisan Khas: Penggunaan warna, komposisi, dan teknik yang unik dalam setiap lukisan.
  • Narasi dan Emosi: Kemampuan Kerton dalam menyampaikan cerita dan perasaan melalui lukisannya.