Evaluasi Lini Belakang Timnas Indonesia pada Kualifikasi Piala Dunia: Sorotan pada Era Kepelatihan Kluivert

Performa Pertahanan Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026: Analisis Era Shin Tae-yong dan Patrick Kluivert

Perjalanan Timnas Indonesia di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 telah usai, dengan catatan tiga kemenangan, tiga hasil imbang, dan empat kekalahan dari total sepuluh pertandingan. Hasil ini mengantarkan skuad Garuda ke babak selanjutnya, dengan mengamankan posisi keempat dengan raihan 12 poin.

Namun, di balik keberhasilan lolos, terdapat sorotan terhadap performa lini belakang Timnas, terutama terkait jumlah gol yang bersarang ke gawang Indonesia. Total 20 gol kebobolan menjadi catatan yang perlu dievaluasi, terlebih jika menilik distribusi gol tersebut di bawah kepelatihan dua sosok yang berbeda: Shin Tae-yong dan Patrick Kluivert.

Statistik di Bawah Shin Tae-yong

Di bawah arahan Shin Tae-yong, Timnas Indonesia memainkan enam pertandingan, dengan torehan satu kemenangan, tiga hasil imbang, dan dua kekalahan. Selama periode ini, gawang Indonesia kebobolan sembilan gol. Meskipun demikian, Garuda berhasil mencatatkan dua clean sheet, menunjukkan adanya potensi dalam organisasi pertahanan.

Berikut adalah rincian performa Timnas Indonesia di bawah Shin Tae-yong:

  • Jumlah Pertandingan: 6
  • Kemenangan: 1
  • Imbang: 3
  • Kekalahan: 2
  • Jumlah Gol yang Dicetak: 6
  • Jumlah Gol Kebobolan: 9
  • Clean Sheet: 2

Performa di Bawah Patrick Kluivert: Sorotan pada Jumlah Gol Kebobolan

Patrick Kluivert memimpin Timnas Indonesia dalam empat pertandingan, dengan hasil dua kemenangan dan dua kekalahan. Meskipun berhasil mengamankan kemenangan atas Bahrain dan China, kekalahan telak dari Jepang (0-6) dan Australia (1-5) menjadi perhatian utama. Secara keseluruhan, di bawah kepelatihan Kluivert, Timnas Indonesia kebobolan 11 gol.

Rincian performa Timnas Indonesia di bawah Patrick Kluivert:

  • Jumlah Pertandingan: 4
  • Kemenangan: 2
  • Kekalahan: 2
  • Jumlah Gol yang Dicetak: 3
  • Jumlah Gol Kebobolan: 11

Analisis dan Evaluasi

Perbandingan statistik antara era Shin Tae-yong dan Patrick Kluivert menunjukkan perbedaan signifikan dalam performa lini belakang. Meskipun jumlah pertandingan di bawah Kluivert lebih sedikit, jumlah gol yang kebobolan justru lebih tinggi. Hal ini memunculkan pertanyaan mengenai efektivitas strategi pertahanan yang diterapkan selama periode tersebut. Faktor-faktor seperti adaptasi pemain terhadap taktik baru, koordinasi antar pemain belakang, dan kualitas lawan yang dihadapi juga perlu dipertimbangkan dalam evaluasi ini. Kedepannya, perbaikan mendasar pada lini belakang menjadi krusial demi meraih hasil positif di kompetisi mendatang.