Jelang Kongres PSI, Jokowi Pertimbangkan Dukungan untuk Posisi Ketua Umum

markdown Presiden Joko Widodo memberikan tanggapan terkait spekulasi yang berkembang mengenai potensi pencalonannya sebagai Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Menjelang Kongres PSI yang dijadwalkan berlangsung pada Juli 2025 di Solo, Jokowi mengakui bahwa ia masih dalam tahap mempertimbangkan dukungan dari berbagai tingkatan partai.

Saat ditemui di Solo, Jawa Tengah, Jokowi menyatakan bahwa dirinya belum secara aktif melakukan konsolidasi ke berbagai wilayah untuk menggalang dukungan. Dalam mekanisme pemilihan Ketua Umum PSI, seorang kandidat memerlukan dukungan minimal dari lima Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dan 20 Dewan Pimpinan Daerah (DPD). Jokowi mengindikasikan bahwa meskipun telah ada beberapa dukungan yang masuk, jumlah tersebut belum mencukupi untuk memenuhi persyaratan pencalonan.

"Ya, saya belum turun ke bawah, dukungan dari DPW. DPW di provinsi, kemudian DPD di Kabupaten atau Kota juga. Satu dua sudah ada tapi belum cukup," ujar Jokowi, menekankan pentingnya dukungan yang solid dari akar rumput partai.

Jokowi menjelaskan bahwa konsolidasi yang akan dilakukannya bertujuan untuk mengukur seberapa besar dukungan yang sebenarnya ia miliki. Proses pemilihan Ketua Umum PSI akan dilakukan secara daring (online) menggunakan sistem e-voting. Hal ini mengharuskan perhitungan yang cermat dan akurat mengenai potensi suara yang bisa diraih.

"Melihat dukungan dari bawah seperti apa. Karena nanti itu voting online. Platformnya kan voting online. Jadi memang betul-betul harus dihitung benar. Harus berhitung betul," katanya.

Pernyataan ini muncul setelah sebelumnya Jokowi menanggapi wacana pencalonannya sebagai Ketua Umum PPP menjelang Muktamar PPP 2025. Saat itu, Jokowi secara tegas menolak tawaran tersebut dan menyatakan preferensinya terhadap PSI. Keputusannya ini semakin memperkuat spekulasi mengenai keterlibatannya yang lebih dalam di PSI.

Dengan sistem e-voting yang diterapkan PSI, dukungan nyata dari kader di berbagai daerah menjadi kunci utama. Konsolidasi dan perhitungan yang matang menjadi krusial bagi siapa pun yang ingin memimpin partai ini ke depan.