Indonesia Mengutuk Serangan Israel ke Iran, Seruan untuk Menahan Diri Mengemuka
markdown Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia menyampaikan keprihatinan mendalam atas serangan yang dilancarkan Israel ke wilayah Iran baru-baru ini. Menteri Luar Negeri Sugiono secara tegas mengutuk tindakan tersebut, menekankan potensi konsekuensi destabilisasi yang lebih luas di kawasan Timur Tengah.
"Kami sangat prihatin dan mengutuk keras terjadinya serangan ini," ujar Menlu Sugiono kepada awak media di Jakarta, Jumat (13/6/2025). "Jika semua pihak tidak dapat menahan diri, situasi akan memburuk secara signifikan." Pemerintah Indonesia menyerukan kepada semua pihak yang terlibat untuk menahan diri secara maksimal guna mencegah eskalasi konflik lebih lanjut.
Menlu Sugiono menambahkan bahwa pemerintah Indonesia terus memantau perkembangan situasi dengan seksama dan berharap agar skenario terburuk dapat dihindari. Pernyataan ini mencerminkan kekhawatiran mendalam Indonesia terhadap potensi dampak regional dan global dari konflik yang meningkat.
Ketegangan antara Israel dan Iran meningkat tajam setelah serangan tersebut. Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengeluarkan pernyataan keras yang memperingatkan akan adanya pembalasan yang setimpal. Kantor berita resmi Iran, IRNA, mengutip pernyataan Khamenei yang mengecam serangan itu sebagai tindakan kriminal yang terang-terangan.
"Rezim Zionis, dengan tangan kotor dan berdarahnya, telah melakukan kejahatan di negara kita tercinta dan memperlihatkan sifat jahatnya dengan menyerang pusat-pusat permukiman," demikian pernyataan Khamenei seperti dikutip IRNA.
Khamenei menegaskan bahwa angkatan bersenjata Iran tidak akan tinggal diam atas serangan tersebut. Ia menuduh Israel bertanggung jawab atas kematian sejumlah komandan militer dan ilmuwan nuklir Iran. "Dengan kejahatan ini, rezim Zionis mempersiapkan diri untuk nasib yang pahit dan menyakitkan, dan itu pasti akan diterimanya," ancam Khamenei.
Serangan ini telah meningkatkan kekhawatiran internasional tentang stabilitas kawasan Timur Tengah. Berbagai negara dan organisasi internasional menyerukan de-eskalasi dan mendesak semua pihak untuk kembali ke jalur dialog.
Situasi ini menempatkan Indonesia dalam posisi yang sulit. Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia dan berkomitmen pada perdamaian dunia, Indonesia memiliki kepentingan untuk meredakan ketegangan dan mencegah konflik yang lebih luas. Diplomasi aktif dan seruan untuk menahan diri menjadi kunci dalam upaya Indonesia untuk berkontribusi pada stabilitas regional.
Berikut poin-poin penting dari perkembangan situasi:
- Serangan Israel ke wilayah Iran memicu kecaman internasional.
- Indonesia mengutuk keras serangan tersebut dan menyerukan semua pihak untuk menahan diri.
- Ayatollah Ali Khamenei memperingatkan akan adanya pembalasan yang setimpal dari Iran.
- Kematian komandan militer dan ilmuwan nuklir Iran semakin memperkeruh suasana.
- Masyarakat internasional khawatir akan eskalasi konflik di Timur Tengah.
- Indonesia berupaya meredakan ketegangan melalui diplomasi.