Anjloknya Keyakinan Konsumen di Indonesia: Pemerintah Siapkan Jurus Stimulus Ekonomi

Kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi global berimbas pada kepercayaan konsumen di Indonesia. Data terbaru menunjukkan penurunan signifikan pada Indeks Keyakinan Konsumen (IKK), mencapai titik terendah sejak September 2022. Menanggapi situasi ini, pemerintah telah menyiapkan serangkaian stimulus ekonomi untuk mendongkrak daya beli masyarakat.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan bahwa gejolak ekonomi global menjadi faktor utama penurunan IKK. Masyarakat cenderung menahan pengeluaran di tengah ketidakpastian, yang pada gilirannya menekan aktivitas konsumsi. Pemerintah berupaya mengantisipasi dampak lebih lanjut dengan meluncurkan berbagai program stimulus yang diharapkan dapat menggairahkan kembali perekonomian, terutama menjelang musim libur sekolah dan tahun ajaran baru.

Beberapa stimulus tersebut meliputi:

  • Diskon Transportasi:
    • Kereta Api: Diskon 30% untuk tiket kereta api, dengan alokasi anggaran Rp 300 miliar yang menargetkan 2,8 juta penumpang selama periode Juni-Juli 2025.
    • Pesawat: Subsidi PPN sebesar 6% untuk tiket pesawat kelas ekonomi, dengan anggaran Rp 430 miliar untuk 6 juta penumpang.
    • Kapal Laut: Diskon 50% untuk tiket kapal laut, dengan anggaran Rp 210 miliar yang diperuntukkan bagi 500.000 penumpang. Total anggaran untuk diskon transportasi mencapai Rp 940 miliar.
  • Diskon Tarif Tol: Diskon tarif tol sebesar 20% bagi 110 juta pengendara. Program ini tidak menggunakan dana APBN dan akan dioperasikan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Badan Usaha Jalan Tol (BUJT).
  • Tambahan Bantuan Sosial (Bansos): Pemerintah memberikan tambahan dana sebesar Rp 200.000 selama dua bulan kepada 18,3 juta penerima kartu sembako. Selain itu, penerima juga akan mendapatkan bantuan beras gratis sebanyak 10 kg per bulan selama dua bulan, sehingga total bantuan beras menjadi 20 kg. Total anggaran untuk program ini mencapai Rp 11,93 triliun.
  • Bantuan Subsidi Upah (BSU): BSU diberikan kepada 17,3 juta pekerja dengan gaji di bawah Rp 3,5 juta per bulan. Setiap pekerja akan menerima Rp 300.000 per bulan selama dua bulan, dengan total Rp 600.000. Selain itu, BSU juga akan diberikan kepada 565 ribu guru honorer, baik di lingkungan Kemendikbudristek maupun Kemenag, dengan nominal yang sama.
  • Perpanjangan Diskon Iuran JKK: Pemerintah memperpanjang diskon iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) sebesar 50% untuk pekerja sektor padat karya selama enam bulan. Anggaran yang dialokasikan untuk perpanjangan diskon ini sebesar Rp 200 miliar, yang berasal dari non-APBN.

Dengan serangkaian stimulus ini, pemerintah berharap dapat menjaga stabilitas ekonomi dan meningkatkan daya beli masyarakat di tengah tantangan global.