Pasca Serangan Israel, 383 WNI di Iran Dalam Pantauan KBRI Teheran

Pasca serangan yang dilancarkan Israel ke sejumlah wilayah di Iran, termasuk ibukota Teheran, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) menyatakan bahwa terdapat 383 warga negara Indonesia (WNI) yang bermukim di negara tersebut. KBRI Teheran terus memantau situasi dan menjalin komunikasi dengan para WNI untuk memastikan keselamatan mereka.

Juru Bicara Kemlu RI, Roy Soemirat, mengungkapkan bahwa jumlah WNI yang terdata di KBRI Teheran masih sama seperti sebelum terjadinya serangan. KBRI Teheran telah mengaktifkan rencana kontingensi perlindungan WNI yang telah disusun sejak Juli tahun lalu, mengingat situasi keamanan di Iran yang meningkat sejak saat itu.

"KBRI Teheran terus menjalin komunikasi dengan para WNI dan mengingatkan mereka untuk selalu waspada serta mengikuti perkembangan situasi," ujar Roy.

Pihak KBRI juga mengimbau agar WNI yang berada di Iran dan mengalami situasi darurat segera menghubungi hotline yang telah disediakan.

Serangan yang terjadi pada hari Jumat dini hari tersebut dilaporkan menyasar sejumlah lokasi di Teheran dan beberapa provinsi lain. Media Iran melaporkan bahwa serangan tersebut mengakibatkan jatuhnya korban jiwa, termasuk perwira tinggi Garda Revolusi Iran (IRGC) dan ilmuwan nuklir senior.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengakui bahwa pihaknya melakukan serangan ke beberapa target di Iran, dengan dalih bahwa target tersebut merupakan kediaman para petinggi militer Iran. Selain Teheran, serangan juga dilaporkan menyasar fasilitas nuklir di Isfahan.